Pemerintah Jepang tengah mempertimbangkan untuk mengalokasikan sekitar 9 triliun yen atau setara 58 miliar dolar AS untuk anggaran pertahanan pada tahun fiskal mendatang. Angka ini akan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah Jepang, melampaui anggaran awal tahun fiskal berjalan yang mencapai 8,7 triliun yen.
Langkah ini diambil di tengah meningkatnya tantangan keamanan regional, khususnya dari China dan Korea Utara, serta tekanan dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mendorong Jepang meningkatkan belanja militernya. Anggaran tersebut akan dimasukkan dalam rancangan anggaran awal tahun fiskal 2026, yang merupakan tahun keempat dari rencana lima tahun Jepang untuk memperkuat pertahanan nasional dengan total nilai 43 triliun yen.
Sumber-sumber yang dekat dengan pemerintah menyebutkan bahwa anggaran pertahanan itu mencakup rencana pengadaan rudal hipersonik yang mampu melaju dengan kecepatan lebih dari Mach 5, serta peningkatan kemampuan rudal darat-ke-udara jarak menengah agar dapat mencegat rudal balistik. Selain itu, Jepang juga berencana memperkuat pertahanan pesisir melalui pembangunan sistem pertahanan berlapis bernama “Shield”, dengan memanfaatkan drone murah tanpa awak di udara, permukaan laut, dan bawah laut.
Sejak menjabat pada Oktober lalu, Perdana Menteri Sanae Takaichi berkomitmen untuk mempercepat target Jepang dalam meningkatkan belanja pertahanan hingga setara 2 persen dari produk domestik bruto (PDB), dua tahun lebih cepat dari jadwal semula, yakni pada tahun fiskal 2025. Sementara itu, Amerika Serikat dilaporkan secara tidak langsung mendorong Jepang agar menaikkan anggaran pertahanannya hingga 3,5 persen dari PDB, seiring meningkatnya aktivitas militer China di kawasan Indo-Pasifik dan berlanjutnya pengembangan nuklir serta rudal Korea Utara.
Sebelum rencana penguatan pertahanan lima tahun ini disusun, anggaran pertahanan Jepang selama bertahun-tahun dibatasi sekitar 1 persen dari PDB, atau kurang lebih 5 triliun yen per tahun. Kenaikan signifikan ini menandai perubahan besar dalam kebijakan keamanan Jepang dan menunjukkan arah baru Tokyo dalam merespons dinamika geopolitik kawasan.
Sc : KN







