Pemerintah Jepang tengah menyusun rencana untuk mendukung perusahaan dalam negeri dalam mengamankan mineral penting seperti rare earth (logam tanah jarang), seiring dengan pengetatan ekspor sumber daya tersebut oleh China, kata seorang sumber pemerintah pada Rabu.
Bantuan tersebut, yang kemungkinan berbentuk investasi dan subsidi, merupakan bagian dari janji Perdana Menteri Sanae Takaichi untuk memperkuat apa yang disebutnya sebagai “investasi manajemen krisis.” Langkah ini akan dimasukkan ke dalam paket ekonomi baru yang disusun akhir bulan ini.
Selain itu, pemerintah juga akan mendorong diversifikasi sumber pasokan serta membangun cadangan strategis guna mencegah kekurangan mineral penting yang dibutuhkan untuk berbagai produk teknologi tinggi — seperti semikonduktor dan kendaraan listrik.
Jepang, yang miskin sumber daya alam, saat ini masih sangat bergantung pada impor dari China dan negara lain untuk mendapatkan mineral strategis tersebut. Salah satu opsi yang dipertimbangkan adalah melibatkan Japan Organization for Metals and Energy Security (JOGMEC), lembaga pemerintah yang menangani keamanan energi, untuk memberikan dukungan finansial kepada perusahaan Jepang.
Paket ekonomi pertama di bawah pemerintahan Takaichi ini juga akan mencakup dukungan produksi magnet permanen yang digunakan dalam pembuatan mobil, serta penelitian magnet baru yang mengurangi ketergantungan pada rare earth.
Masalah pasokan mineral telah berdampak nyata pada industri otomotif Jepang, yang merupakan tulang punggung ekonomi ekspor negara tersebut. Misalnya, Suzuki Motor Corp. sempat menghentikan produksi mobil Swift pada Mei lalu karena pembatasan ekspor elemen rare earth dari China.
Pada Oktober lalu, Takaichi dan Presiden AS Donald Trump sepakat di Tokyo untuk bekerja sama dalam mengamankan pasokan rare earth dan mineral penting lainnya, dengan China sebagai pertimbangan utama.
Awal bulan ini, Takaichi juga mengatakan di parlemen bahwa pemerintahnya akan meninjau kerja sama eksplorasi rare earth bersama AS di sekitar Pulau Minamitori, wilayah paling timur Jepang di Samudra Pasifik yang tidak berpenghuni.
Sc : KN








