Menu

Dark Mode
Pria 55 Tahun Tewas setelah Kepalanya Terjepit Pintu Lift di Pabrik Osaka Baterai Ponsel Terbakar Singkat di Shinkansen Tokaido, Tidak Ada Korban Gintama Akan Mendapat Film Kompilasi Baru “Shin-Gekijōban Gintama: Yoshiwara Daienjō” pada 2026 Kagura: Tarian Ritual Shinto untuk Memanggil Dewa Elex Media Rilis Manga “The Decagon House Murders” Karya Hiro Kiyohara di Indonesia pada 27 Agustus Cara Membaca Menu Jepang Tanpa Bisa Kanji Sewaktu Traveling

Culture

Kagura: Tarian Ritual Shinto untuk Memanggil Dewa

badge-check


					Kagura: Tarian Ritual Shinto untuk Memanggil Dewa Perbesar

Di Jepang, musik dan tarian tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana spiritual. Salah satunya adalah Kagura (神楽), tarian ritual yang dilakukan untuk memanggil atau menyenangkan para dewa dalam kepercayaan Shinto. Kata “Kagura” sendiri berarti “hiburan para dewa”.

Asal Usul Kagura

Kagura dipercaya berasal dari mitos kuno Jepang tentang dewa matahari Amaterasu yang bersembunyi di gua karena kesal dengan saudaranya. Para dewa kemudian menari dan bernyanyi di depan gua untuk memancing Amaterasu keluar, yang kemudian membawa cahaya kembali ke dunia. Cerita inilah yang menjadi dasar tarian Kagura sebagai bentuk penghormatan kepada para dewa.

Bentuk dan Variasi

Kagura memiliki berbagai bentuk, mulai dari tarian sederhana di kuil lokal hingga pertunjukan dramatis dengan kostum dan topeng indah. Musik pengiringnya biasanya menggunakan drum (taiko), seruling (fue), dan alat musik tradisional lainnya. Gerakan tarian Kagura pun bisa bervariasi: ada yang lembut dan mengalir, ada pula yang energik dan dramatis.

Fungsi Spiritual

Selain sebagai hiburan, Kagura berfungsi sebagai ritual untuk memohon keselamatan, panen yang melimpah, dan berkah bagi masyarakat. Banyak kuil Shinto yang rutin mengadakan pertunjukan Kagura pada festival tahunan atau perayaan tertentu.

Kagura di Era Modern

Saat ini, Kagura tidak hanya dipertunjukkan di kuil. Beberapa kelompok seni menampilkan Kagura sebagai bagian dari festival budaya, pertunjukan teater, atau atraksi wisata. Meski demikian, tujuan spiritualnya tetap dihormati.

Kagura lebih dari sekadar tarian—ia adalah jembatan antara manusia dan dunia spiritual, simbol penghormatan kepada para dewa, dan warisan budaya yang masih hidup di Jepang hingga kini. Menonton Kagura memberi kita kesempatan untuk memahami bagaimana seni dan agama bisa berpadu menjadi satu pengalaman yang mendalam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Hadaka Matsuri: Festival ‘Setengah Telanjang’ yang Jadi Tradisi Pembersihan Dosa

21 August 2025 - 19:30 WIB

Kakeibo: Seni Mencatat Keuangan yang Membuat Hidup Lebih Hemat

20 August 2025 - 09:37 WIB

Yabusame: Memanah dari Kuda sebagai Doa untuk Hasil Panen

19 August 2025 - 17:30 WIB

Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang

13 August 2025 - 09:01 WIB

Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang

11 August 2025 - 19:30 WIB

Trending on Culture