Dalam bahasa Jepang, ada beberapa cara untuk meminta maaf, namun dua ungkapan yang paling umum adalah 「すみません (sumimasen)」 dan 「ごめん (gomen)」. Keduanya bisa berarti “maaf”, tapi penggunaannya sangat tergantung pada konteks, tingkat kesopanan, dan hubungan antar pembicara. Menariknya, dalam kehidupan sehari-hari, orang Jepang cenderung lebih sering memakai “sumimasen” dibanding “gomen”. Kenapa ya?
1. Makna dan Nuansa Dasar
■ すみません (Sumimasen)
Secara harfiah berarti “maaf”, tapi juga punya arti “permisi” atau bahkan “terima kasih atas ketidaknyamanannya”. Sumimasen digunakan untuk:
-
Meminta maaf secara sopan
-
Memanggil pelayan
-
Mengganggu seseorang sebentar
-
Mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan orang lain
Karena serbaguna dan sopan, “sumimasen” menjadi pilihan yang netral dan aman dalam banyak situasi.
■ ごめん / ごめんなさい (Gomen / Gomennasai)
Lebih bersifat emosional dan personal, biasanya dipakai dalam:
-
Permintaan maaf kepada teman dekat
-
Situasi ketika merasa benar-benar bersalah
-
Interaksi informal atau akrab
Penggunaan “gomen” menunjukkan kejujuran dan perasaan bersalah, tapi bisa dianggap kasual atau bahkan kasar jika digunakan dalam situasi resmi.
2. Kenapa Lebih Banyak yang Memilih ‘Sumimasen’?
✅ 1. Lebih Sopan dan Netral
Dalam budaya Jepang yang sangat menghargai kesopanan dan harmoni, kata yang tidak terlalu langsung atau emosional lebih disukai. “Sumimasen” memberi jarak yang aman dalam interaksi, cocok untuk rekan kerja, orang asing, atau orang yang lebih tua.
✅ 2. Bisa Digunakan Selain untuk Minta Maaf
“Sumimasen” fleksibel. Kamu bisa menggunakannya untuk:
-
Menyela pembicaraan
-
Memanggil staf toko/restoran
-
Berterima kasih karena sudah merepotkan
Sementara “gomen” hanya terbatas pada situasi meminta maaf.
✅ 3. Menghindari Konfrontasi
Mengucapkan “sumimasen” meskipun kamu tidak benar-benar salah adalah hal umum di Jepang. Ini adalah bagian dari budaya tatemae (menjaga keharmonisan luar). “Sumimasen” terdengar lebih “netral” daripada “gomen” yang kadang terdengar seperti pengakuan salah.
3. Kapan Sebaiknya Pakai ‘Gomen’?
Gunakan “gomen” atau versi lengkapnya “gomennasai” jika:
-
Kamu bicara dengan teman akrab, pasangan, atau keluarga
-
Situasi bersifat pribadi dan emosional
-
Kamu benar-benar ingin menunjukkan rasa bersalah secara langsung
Contoh:
-
ごめん、遅れた!(Gomen, okureta!) – Maaf, aku telat!
-
ごめんなさい、本当に悪かった。– Maaf, aku benar-benar bersalah.
4. Versi Lain yang Lebih Formal
Jika kamu ingin lebih sopan lagi daripada “sumimasen”, kamu bisa pakai:
-
申し訳ありません (moushiwake arimasen) – Saya sangat minta maaf
-
失礼しました (shitsurei shimashita) – Maaf atas ketidaksopanan saya
Ini sering dipakai di tempat kerja, layanan pelanggan, atau dalam permintaan maaf resmi.
Orang Jepang lebih sering menggunakan “sumimasen” karena sifatnya yang serbaguna, sopan, dan tidak konfrontatif. Sementara “gomen” cenderung lebih personal dan kasual. Dengan memahami perbedaan ini, kamu bisa lebih tepat dalam memilih ungkapan minta maaf yang sesuai dengan situasi sosial di Jepang. Jadi, jangan heran kalau kamu lebih sering mendengar “sumimasen” di mana-mana!