Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang Saat Ke Event Natal & Illumination: Biar Makin Nyaman Menikmati Musim Dingin di Jepang Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya Novel Horor “Horror Collector” Dapat Adaptasi Anime TV, Tayang di NHK pada Musim Gugur 2026 Love Live! Nijigasaki Film Kedua Siap Tayang di Indonesia Januari 2025 Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026 Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

News

Kerugian Pembajakan Manga Jepang Capai 8.5 Triliun Yen Pertahun

badge-check


					Manga mura
, free site, image photo on April 5, 2018. Hodo-bu Murai reports. YOSHIAKI MIURA PHOTO Perbesar

Manga mura , free site, image photo on April 5, 2018. Hodo-bu Murai reports. YOSHIAKI MIURA PHOTO

Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kerugian akibat pembajakan online terhadap manga dan publikasi Jepang lainnya mencapai sekitar 8,5 triliun yen (sekitar Rp 1.000 triliun) per tahun secara global. Angka ini menunjukkan besarnya dampak yang ditimbulkan oleh situs-situs pembajakan terhadap pemegang hak cipta.

Kelompok anti-pembajakan ABJ yang berbasis di Tokyo melakukan penelitian dengan menganalisis jumlah akses dan waktu baca dari 913 situs pembajakan selama bulan Juni. Hasilnya menunjukkan bahwa situs-situs yang menawarkan akses tidak sah ke komik, novel, dan buku foto Jepang tersebut menerima sekitar 2,8 miliar kunjungan dari pengguna di 123 negara dan wilayah, dengan total waktu baca mencapai sekitar 700 juta jam.

Kerugian untuk pemegang hak cipta diperkirakan mencapai 704,8 miliar yen, dihitung berdasarkan asumsi bahwa pengguna menyelesaikan membaca satu komik seharga 500 yen dalam waktu 30 menit. Berdasarkan data ini, ABJ memperkirakan kerugian tahunan mencapai sekitar 8,5 triliun yen.

Menurut penelitian tersebut, Indonesia mencatat pangsa terbesar dalam total waktu baca manga ilegal sebesar 12,8%, diikuti Jepang sendiri sebesar 12,4% dan Amerika Serikat sebesar 11,2%. Bahasa Inggris menjadi bahasa yang paling umum digunakan di situs pembajakan dengan persentase 51%, disusul bahasa Jepang 16%, serta bahasa China dan Vietnam masing-masing 6%.

Atsushi Ito, anggota senior ABJ, menyatakan bahwa studi ini menunjukkan kerusakan yang lebih parah dari perkiraan sebelumnya. “Berdasarkan data ini, kami bertujuan untuk menerapkan langkah-langkah penanggulangan yang lebih efektif,” ujarnya. Masalah situs pembajakan telah lama menjadi tantangan besar bagi penerbit, artis, dan penulis Jepang karena terus muncul situs-situs baru yang sering mengubah domain untuk menghindari deteksi.

Sc : KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026

6 December 2025 - 14:10 WIB

Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

6 December 2025 - 14:10 WIB

Ujian Konversi SIM Asing di Jepang Jauh Lebih Sulit, Tingkat Kelulusan Anjlok Drastis

6 December 2025 - 12:10 WIB

Rekor Baru Kasus Serangan Beruang di Jepang pada 2025

6 December 2025 - 11:10 WIB

Mantap King! 5 Pemagang Indonesia di Shiga Jepang Selamatkan Perempuan Jatuh ke Sungai dapat Penghargaan dari Polisi

6 December 2025 - 11:10 WIB

Trending on News