Musim dingin Jepang sering diremehkan oleh wisatawan Indonesia. Banyak yang berpikir, “asal pakai jaket tebal pasti aman.”
Padahal, kesalahan saat packing baju musim dingin bisa bikin liburan jadi tidak nyaman, gampang sakit, bahkan membahayakan.
Berikut kesalahan paling sering dilakukan orang Indonesia saat menyiapkan pakaian musim dingin ke Jepang dan cara menghindarinya.
1. Mengira Jaket Tebal Saja Sudah Cukup
Ini kesalahan paling umum.
Banyak orang membawa satu jaket super tebal, tapi:
-
Dalaman tipis
-
Tidak bisa menyesuaikan suhu indoor
-
Mudah keringatan lalu kedinginan
🔴 Masalahnya:
Di Jepang, suhu indoor dan outdoor sangat berbeda. Kereta, mall, dan restoran sering hangat, sementara di luar bisa suhu minus.
✅ Solusi benar:
Gunakan sistem layering:
-
Inner: heattech / baju thermal
-
Middle: sweater atau fleece
-
Outer: jaket windproof atau down jacket
2. Tidak Membawa Baju Thermal (Heattech)
Banyak orang Indonesia menganggap kaos biasa sudah cukup sebagai dalaman.
🔴 Faktanya:
Kaos biasa tidak menahan panas tubuh saat suhu 0°C atau di bawahnya.
✅ Yang seharusnya dibawa:
-
Baju thermal (atas & bawah)
-
Minimal 2–3 set
-
Tidak harus mahal, bisa beli juga di Jepang
3. Fokus ke Jaket, Lupa Kaki dan Leher
Padahal:
-
Panas tubuh banyak keluar dari leher dan kepala
-
Kaki dingin bikin badan cepat drop
🔴 Kesalahan umum:
-
Tidak bawa sarung tangan
-
Tidak bawa syal
-
Pakai kaus kaki tipis
✅ Yang wajib:
-
Sarung tangan
-
Syal atau neck warmer
-
Kaus kaki tebal (winter socks)
4. Membawa Sepatu yang Tidak Tahan Dingin atau Licin
Banyak yang bawa:
-
Sneakers tipis
-
Sepatu kanvas
-
Sepatu sol licin
🔴 Risikonya:
-
Kaki cepat beku
-
Mudah terpeleset di jalan bersalju atau basah
✅ Idealnya:
-
Sepatu tertutup
-
Sol anti slip
-
Bisa tahan air (water-resistant)
Tidak harus sepatu salju mahal, yang penting tidak licin & tidak bolong.
5. Terlalu Banyak Baju Tebal, Tapi Salah Fungsi
Ada yang bawa:
-
3 jaket tebal
-
Banyak sweater berat
-
Koper jadi penuh & berat
🔴 Masalahnya:
-
Ribet layering
-
Sulit bergerak
-
Boros ruang koper
✅ Strategi pintar:
-
Sedikit tapi multifungsi
-
Fokus ke layering, bukan ketebalan
6. Tidak Menyiapkan Baju Indoor
Kesalahan yang jarang disadari:
-
Semua baju fokus outdoor
-
Tidak ada baju nyaman untuk di hotel
🔴 Padahal:
Hotel Jepang hangat, tapi kalau pakai baju outdoor terus, jadi tidak nyaman.
✅ Solusi:
-
1–2 set baju santai
-
Piyama lengan panjang
-
Kaos hangat ringan
7. Mengira Bisa “Tahan Dingin” karena Orang Indonesia
Banyak yang overconfidence:
“Aku kuat dingin kok.”
🔴 Faktanya:
Tubuh orang tropis tidak terbiasa suhu minus, dan risiko:
-
Masuk angin
-
Flu
-
Badan drop di hari kedua
✅ Yang benar:
Lebih baik over-prepare daripada sakit di luar negeri.
8. Tidak Cek Cuaca Kota Tujuan Secara Spesifik
Kesalahan besar:
-
Cek “cuaca Jepang”
-
Padahal tiap kota beda ekstrem
Contoh:
-
Tokyo: 5–10°C
-
Kyoto: dingin menusuk
-
Hokkaido: bisa -10°C
✅ Wajib cek:
-
Kota
-
Tanggal
-
Siang & malam
9. Tidak Menyisakan Ruang Koper untuk Beli Baju di Jepang
Padahal Jepang:
-
Surganya baju winter
-
Banyak heattech murah
-
Kualitas bagus
🔴 Kesalahan:
Koper sudah penuh dari Indonesia.
✅ Tips cerdas:
Bawa secukupnya, beli tambahan di Jepang jika perlu.
Kesalahan packing musim dingin Jepang bukan soal kurang jaket, tapi salah strategi.
Ingat prinsipnya:
✔ Layering > jaket super tebal
✔ Lindungi leher, tangan, dan kaki
✔ Jangan remehkan suhu minus
✔ Siapkan baju indoor
✔ Cek cuaca kota tujuan
Dengan persiapan yang tepat, musim dingin Jepang bisa jadi pengalaman yang nyaman, bukan mimpi buruk.










