Menu

Dark Mode
Pesawat United Airlines dari Tokyo ke Cebu Mendarat Darurat di Osaka, Dua Penumpang Alami Luka Ringan Mulai April 2026, Jepang Akan Kenakan Denda untuk Pelanggaran Sepeda Mengapa Banyak Restoran di Jepang Punya Mesin Tiket Makanan? Kosakata Jepang di Dunia Skateboard dan Olahraga Ekstrem Anime Assassination Classroom Dapatkan Film Baru untuk Rayakan 10 Tahun Film Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc Rilis Lebih Cepat di AS, Utada Hikaru & Kenshi Yonezu Isi Lagu Tema

Makanan

Kibidango: Bola Mochi Legendaris Pembawa Keberuntungan, Kisah dari Dongeng Momotaro

badge-check


					Kibidango: Bola Mochi Legendaris Pembawa Keberuntungan, Kisah dari Dongeng Momotaro Perbesar

Di antara berbagai manisan tradisional Jepang, ada satu yang memiliki ikatan kuat dengan cerita rakyat dan budaya pop: Kibidango. Bola-bola mochi kecil yang lembut dan manis ini bukan hanya sekadar kudapan, melainkan sebuah simbol keberanian dan persahabatan, berkat perannya yang tak terlupakan dalam dongeng pahlawan terkenal, Momotaro.

Mengenal Kibidango:

Secara harfiah, “kibi” (黍) adalah sejenis jewawut atau milet, dan “dango” (団子) adalah bola-bola adonan. Jadi, Kibidango adalah bola-bola adonan yang terbuat dari tepung milet. Namun, di zaman modern, Kibidango seringkali dibuat dari campuran tepung beras ketan dan tepung milet, memberikan tekstur yang lebih lembut dan kenyal.

Akar sejarah Kibidango dapat ditelusuri hingga zaman Heian (794–1185) dan Kamakura (1185–1333). Seiring waktu, Kibidango berkembang menjadi manisan yang populer, seringkali diberi taburan bubuk kacang kedelai panggang (kinako) atau disiram sirup gula hitam (kuromitsu).

Kibidango dan Kisah Momotaro: Dongeng Pahlawan yang Melegenda

Ketenaran Kibidango tak lepas dari cerita rakyat Jepang yang paling terkenal, Momotaro (Anak Buah Persik). Dalam cerita, Momotaro adalah seorang anak ajaib yang lahir dari buah persik. Ia tumbuh menjadi pemuda yang berani dan bertekad untuk mengalahkan para oni (raksasa) di Pulau Onigashima.

Saat memulai perjalanannya, Momotaro membawa bekal Kibidango yang dibuat oleh ibunya. Di tengah jalan, ia bertemu dengan seekor anjing, monyet, dan burung pegar yang ingin bergabung dengannya. Untuk meyakinkan mereka, Momotaro menawarkan Kibidango legendarisnya. Begitu mereka mencicipi Kibidango, mereka bersumpah setia untuk membantunya. Berkat Kibidango inilah, Momotaro berhasil membentuk tim yang solid dan pada akhirnya mengalahkan para raksasa.

Kisah ini menjadikan Kibidango sebagai simbol janji, persahabatan, dan keberanian.

Kibidango Modern: Oleh-Oleh Khas dan Jajanan Populer

Saat ini, Kibidango adalah oleh-oleh (omiyage) yang sangat populer, terutama di daerah Okayama, yang merupakan kampung halaman Momotaro dalam dongeng. Variasi Kibidango modern sangat beragam:

  • Kibindango Klasik: Masih dijual dalam bentuk bola-bola kecil yang dikemas dalam bungkus kertas, siap dinikmati.
  • Kibindango dengan Isian: Beberapa varian memiliki isian pasta manis di dalamnya, seperti pasta kacang merah atau stroberi.
  • Kibindango Rasa: Tersedia dalam berbagai rasa, seperti teh hijau (matcha), cokelat, atau gula merah, untuk memenuhi selera modern.

Meskipun dijual di banyak tempat, Kibidango tetap membawa nuansa sejarah dan cerita di baliknya. Menikmati Kibidango sama seperti menikmati sepotong sejarah dan cerita rakyat Jepang.

Kibidango adalah camilan yang sangat mudah dinikmati. Teksturnya yang kenyal dan lembut memberikan sensasi yang memuaskan, sementara rasanya yang manis memberikan sentuhan kebahagiaan. Seringkali, Kibidango disajikan di tusuk sate untuk memudahkan menyantapnya.

Dengan sejarahnya yang kaya, hubungannya dengan salah satu pahlawan terpopuler Jepang, dan rasanya yang lezat, Kibidango membuktikan bahwa sebuah jajanan sederhana bisa menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas budaya suatu bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Vegan Sushi Tokyo: Pilihan Baru untuk Menikmati Sushi di Jepang Tanpa Produk Hewani

9 September 2025 - 20:00 WIB

Hamo: Ikan Belut Pike Musim Panas Kyoto, Kelezatan yang Dibutuhkan Keahlian Khusus

1 September 2025 - 10:12 WIB

Warabimochi: Jeli Tepung Warabi Dingin, Sensasi Kenyal dan Manis dalam Taburan Kinako

25 August 2025 - 19:19 WIB

Yaki-imo: Aroma Manis dari Musim Dingin, Kehangatan Sederhana dari Ubi Bakar Khas Jepang

15 August 2025 - 18:56 WIB

Cara Menghemat Biaya Makan di Jepang Tetap Makan Enak

14 August 2025 - 19:30 WIB

Trending on Makanan