Grup band pop-rock asal Jepang, Mrs. Green Apple, baru saja menggelar konser spektakuler selama dua hari berturut-turut di Yamashita Pier, Yokohama pada 26 dan 27 Juli. Namun, bukan hanya penonton yang menikmati suara lantang mereka—warga Kawasaki yang berjarak 15 kilometer dari lokasi konser pun ikut “terdengar” dan mengeluh.
Sekitar 50 laporan resmi diterima dari warga Kawasaki yang merasa terganggu oleh suara konser, terutama nada rendah (bass) yang terdengar mengejutkan keras meskipun mereka tinggal cukup jauh dari lokasi. Salah satu warganet bahkan membagikan rekaman suara yang memperdengarkan betapa kuat dentuman bass itu sampai ke rumahnya.
https://x.com/takeshit0604/status/1949057429863555348?
Mrs. Green Apple segera merespons dengan permintaan maaf resmi, menyatakan bahwa pihak penyelenggara telah memeriksa tingkat volume dengan saksama sebelum konser. Namun, mereka mengaku tidak mengantisipasi kondisi angin dan atmosfer yang menyebabkan suara merambat jauh lebih jauh dari perkiraan.
Ahli akustik menjelaskan bahwa fenomena ini dikenal sebagai “inverted incidence.” Dalam kondisi tertentu, lapisan udara hangat dan dingin yang dibawa angin dapat membentuk semacam “terowongan suara” di langit, yang memungkinkan gelombang suara frekuensi rendah seperti bass memantul dan menempuh jarak lebih jauh. Akibatnya, suara tersebut tidak hanya menjalar secara horizontal, tapi membentuk lintasan melengkung seperti peluru dan “jatuh” ke permukiman seperti di Kawasaki.
Ironisnya, area di antara lokasi konser dan kota Kawasaki mungkin justru tidak mendengar apa-apa, karena suara tidak bergerak secara langsung. Fenomena serupa sering terjadi pada hari bersalju, di mana suara dari kejauhan justru terdengar lebih jelas, meskipun sekitar kita senyap.
Meskipun Mrs. Green Apple tidak berniat menjadi “band paling berisik di dunia,” tampaknya alam mendukung mereka untuk menyebarkan musik mereka lebih jauh daripada yang bisa dilakukan oleh pengeras suara biasa.
Sc : mrsgreenapple, SN24