Saat menjelajahi lorong-lorong Dotonbori yang ramai di Osaka, atau area Shinsekai yang ikonik, ada satu aroma gurih yang pasti akan menarik perhatian Anda: aroma Kushikatsu. Jajanan khas Osaka ini adalah tusukan gorengan aneka rupa yang renyah di luar dan lezat di dalam, selalu disajikan dengan saus celup spesial. Kushikatsu bukan hanya sekadar makanan; ia adalah simbol kebersamaan, kesederhanaan, dan kebebasan kuliner yang menjadi bagian tak terpisahkan dari jiwa Osaka.
“Kushi” berarti tusuk sate, dan “katsu” berarti potongan daging yang digoreng (cutlet). Jadi, Kushikatsu adalah berbagai bahan makanan yang ditusuk sate, dilapisi tepung roti panko, lalu digoreng hingga keemasan. Hidangan ini dipercaya pertama kali populer di Osaka pada awal abad ke-20, di warung-warung kecil dan izakaya (pub) yang melayani para pekerja. Konsepnya sederhana: bahan murah meriah, digoreng dengan cepat, dan bisa dinikmati sambil berdiri atau berbagi.
Popularitasnya tumbuh pesat berkat keserbagunaannya. Hampir semua bahan bisa diubah menjadi Kushikatsu, dari daging hingga sayuran, bahkan makanan laut. Ini menjadikannya pilihan yang sangat demokratis dan menyenangkan bagi semua orang.
Meskipun terlihat sederhana, ada beberapa aturan tak tertulis yang menjadi ciri khas dan bagian dari pengalaman makan Kushikatsu:
- Saus Celup Sekali Saja! Ini adalah aturan emas dan paling penting. Di setiap meja Kushikatsu, akan ada wadah berisi saus celup yang besar dan dalam. Karena saus ini digunakan secara komunal oleh semua pelanggan, Anda hanya boleh mencelupkan Kushikatsu Anda sekali saja. Jika Anda ingin lebih banyak saus setelah menggigit Kushikatsu, gunakan irisan kubis segar yang juga disediakan di meja untuk mengambil saus dan menuangkannya ke tusukan Anda. Ini adalah etiket yang sangat dijunjung tinggi untuk menjaga kebersihan.
- Kubis Segar Sebagai Pelengkap: Irisan kubis segar selalu disediakan secara gratis dan bisa diisi ulang. Selain berfungsi sebagai “sendok” untuk saus tambahan, kubis ini juga berfungsi sebagai penyegar langit-langit mulut dan penyeimbang rasa setelah makan gorengan.
Salah satu daya tarik utama Kushikatsu adalah variasi bahan yang bisa digoreng. Anda bisa menemukan puluhan pilihan, mulai dari yang klasik hingga yang unik:
- Daging: Potongan daging sapi, babi, ayam, sosis, ham, atau bahkan bakso.
- Seafood: Udang, cumi-cumi, kerang, kisu (ikan cumi-cumi), atau scallop.
- Sayuran: Bawang bombay, terong, paprika, jamur shiitake, teratai (renkon), asparagus, labu kuning (kabocha), atau ubi jalar.
- Produk Olahan: Tahu (tofu), chikuwa (olahan ikan), keju, mochi, atau telur puyuh rebus.
Setiap tusukan menawarkan tekstur dan rasa yang berbeda, mendorong Anda untuk terus mencoba variasi baru.
Makan Kushikatsu di restoran atau izakaya Kushikatsu adalah pengalaman yang meriah. Anda duduk di konter atau meja, memesan tusukan satu per satu (atau memilih dari nampan yang lewat), dan menikmati setiap gigitan yang baru digoreng. Suasana di tempat makan Kushikatsu seringkali hidup, dengan suara minyak mendidih dan obrolan pelanggan yang ramai.
Kushikatsu adalah representasi sempurna dari budaya makanan santai dan bersosialisasi di Osaka. Ini adalah hidangan yang mengajak Anda untuk rileks, berbagi, dan menikmati kelezatan sederhana namun memuaskan. Jadi, jika Anda berkunjung ke Osaka, pastikan untuk merasakan sensasi Kushikatsu yang renyah dan nikmat ini, dan jangan lupa aturan emas saus celupnya!