Pemerintah Jepang pada Jumat (15/11) mengumumkan penguatan langkah-llangkah penanganan beruang menyusul lonjakan serangan terhadap manusia belakangan ini. Paket kebijakan yang disetujui dalam rapat menteri ini mencakup dukungan finansial dan logistik bagi pemerintah daerah untuk mempekerjakan pemburu berlisensi, serta bantuan pembangunan pagar dan taktik pencegahan lainnya gencegah beruang memasuki kawasan permukiman.
Guna mengatasi kekurangan pemburu terampil, pemerintah akan mendorong mantan polisi dan anggota Pasukan Bela Diri untuk mendapatkan lisensi berburu, serta mengirimkan ahli ke daerah-daerah yang sering mengalami konflik dengan beruang. Untuk jangka panjang, Kementerian Lingkungan Hidup akan membangun sistem terpadu untuk memperkirakan populasi beruang di seluruh Jepang.
“Kami akan melaksanakan langkah-langkah ini secara strategis untuk memastikan keselamatan publik,” tegas Juru Bicara Kabinet Minoru Kihara dalam rapat tersebut. Menurut data resmi, serangan beruang telah menewaskan 13 orang sejak April – angka tertinggi yang pernah tercatat.
Ekspansi habitat beruang ke kawasan permukiman didorong oleh meluasnya lahan pertanian terbengkalai akibat penuaan petani dan penurunan populasi. Sejak September, pemerintah daerah telah diizinkan menugaskan pemburu untuk melakukan “penembakan darurat” terhadap beruang yang masuk permukiman, namun banyak asosiasi perburuan setempat kekurangan anggota terampil. Sejak Kamis, aturan yang direvisi juga mengizinkan polisi menggunakan senapan untuk membunuh beruang berbahaya.
Sc : KN







