Di antara berbagai roti dan kue yang memenuhi toko roti di Jepang, ada satu yang memiliki daya tarik visual dan aroma yang khas, seringkali membangkitkan kenangan masa kecil bagi banyak orang: Melon Pan. Roti manis dengan bentuk dan pola unik menyerupai melon ini bukan hanya sekadar kudapan; ia adalah ikon comfort food yang disukai semua kalangan, dari anak-anak hingga dewasa.
Melon Pan, yang secara harfiah berarti “roti melon,” mungkin membuat sebagian orang berpikir bahwa roti ini terbuat dari buah melon atau memiliki rasa melon. Namun, pada kenyataannya, Melon Pan umumnya tidak mengandung melon sama sekali. Namanya berasal dari dua hal:
- Bentuk dan Tekstur: Permukaan atas roti ini memiliki pola retakan seperti jaring, menyerupai kulit luar buah melon. Teksturnya juga cenderung sedikit renyah atau “berkulit” di bagian atas, mirip dengan kulit melon yang keras.
- Aroma: Meskipun bukan melon, beberapa varian mungkin diberi sedikit esens vanila atau citrus yang memberikan aroma manis yang segar, kadang disalahartikan sebagai aroma melon.
Asal-usul pasti Melon Pan tidak sepenuhnya jelas, namun dipercaya mulai populer di Jepang pada awal abad ke-20, kemungkinan terinspirasi dari roti manis dari Eropa seperti Mexican Concha atau Hong Kong Pineapple Bun, yang memiliki lapisan renyah di atasnya. Jepang kemudian mengadaptasi dan memberinya sentuhan khas.
Melon Pan yang sempurna memiliki karakteristik yang kontras namun harmonis:
- Roti Bagian Dalam yang Lembut: Bagian dalam Melon Pan terbuat dari adonan roti yang sangat lembut, ringan, dan sedikit manis, mirip dengan roti susu. Ini adalah dasar yang nyaman dan empuk.
- Lapisan Luar yang Renyah (Cookie Dough Crust): Inilah yang membedakan Melon Pan dari roti manis lainnya. Bagian atasnya dilapisi dengan adonan biskuit (sering disebut cookie dough atau shortbread dough) yang terbuat dari tepung, gula, mentega, dan telur. Lapisan ini digoresi pola silang sebelum dipanggang. Saat dipanggang, lapisan ini akan mengembang, retak membentuk pola melon, dan menjadi renyah serta sedikit karamel di permukaan, sementara bagian dalamnya tetap lembut.
Meskipun Melon Pan klasik biasanya hanya memiliki rasa manis dari lapisan biskuitnya, inovasi telah melahirkan berbagai varian menarik:
- Melon Pan Isi: Beberapa varian modern diisi dengan krim custard, krim matcha, krim melon asli, atau bahkan pasta kacang merah.
- Melon Pan Beraroma: Ada juga Melon Pan yang permukaannya diberi bubuk matcha (Matcha Melon Pan), cokelat, atau bahkan bubuk arang bambu untuk warna hitam.
- Melon Pan Es Krim: Di beberapa tempat, terutama toko roti populer di daerah wisata, Melon Pan segar yang masih hangat akan dibelah dua dan diisi dengan es krim vanila atau matcha, menciptakan kombinasi panas-dingin yang tak tertandingi.
Melon Pan adalah pemandangan umum di toko roti, supermarket, dan konbini (toko serba ada) di seluruh Jepang. Aromanya yang manis dan menggugah selera seringkali tercium saat Anda melewati toko roti, mengundang siapa saja untuk mampir.
Bagi banyak orang Jepang, Melon Pan adalah simbol masa kecil. Roti ini sering menjadi jajanan favorit sepulang sekolah, bekal piknik, atau teman minum teh di sore hari. Bentuknya yang menggemaskan dan rasanya yang akrab membawa kembali kenangan hangat dan sederhana.
Melon Pan adalah bukti bahwa terkadang, keindahan dan kelezatan sebuah makanan bisa ditemukan dalam kesederhanaan. Dengan perpaduan sempurna antara bagian dalam yang lembut dan lapisan luar yang renyah, Melon Pan bukan hanya roti, melainkan sepotong nostalgia manis yang tak terlupakan.