Data pemerintah Jepang menunjukkan bahwa tingkat pengangguran pada bulan Juli turun menjadi 2,3 persen dari 2,5 persen pada bulan sebelumnya, menandai perbaikan pertama dalam lima bulan dan level terendah dalam lima tahun.
Tingkat pengangguran ini merupakan yang terendah sejak Desember 2019, karena tren orang meninggalkan pekerjaan untuk mencari peluang yang lebih baik di pasar tenaga kerja yang ketat tampaknya telah mencapai puncaknya, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi.
Jumlah orang yang memiliki pekerjaan sedikit menurun sebanyak 10.000 menjadi 68,31 juta (disesuaikan musiman), sementara yang tidak bekerja turun 4,7 persen menjadi 1,64 juta orang.
Dari mereka yang tidak bekerja, 680.000 orang keluar secara sukarela dari pekerjaan, biasanya untuk mencari posisi yang lebih baik, turun 15 persen dibandingkan bulan Juni, menurut kementerian.
Sebaliknya, jumlah orang yang dipecat naik 2,9 persen menjadi 360.000, dan mereka yang baru mencari pekerjaan meningkat 6,7 persen menjadi 480.000.
Seorang pejabat kementerian mengatakan tingkat pengangguran ini kembali ke level sebelum pandemi COVID-19, saat kondisi pasar tenaga kerja menguntungkan, namun situasi ini perlu terus dipantau dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara itu, rasio ketersediaan pekerjaan tidak berubah dari bulan Juni, tetap di angka 1,22, yang berarti terdapat 122 lowongan untuk setiap 100 pencari kerja, menurut data terpisah.
Berdasarkan sektor industri, terdapat peningkatan 9,8 persen pada lowongan baru di sektor pendidikan dibandingkan tahun sebelumnya, dan sektor informasi serta komunikasi meningkat 2,7 persen, kata Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan.
Namun, lowongan baru turun 9,7 persen di industri hotel dan restoran, serta turun 4,7 persen di sektor grosir dan ritel, menurut data kementerian tenaga kerja.
Sc : mainichi







