Menu

Dark Mode
IHG Akan Bangun Hotel Raksasa 817 Kamar Dekat Universal Studios Japan, Target Buka 2029 Cara Bertanya dengan Nada Halus ala Orang Jepang Festival 30 Tahun Evangelion Akan Menayangkan Anime Pendek Baru Karya Hideaki Anno Sukses Global, Netflix Resmi Umumkan Season 2 Last Samurai Standing Jepang Rencanakan Perluasan Zona Larangan Drone hingga 1 Kilometer demi Antisipasi Terorisme Anime “Odekake Kozame” Resmi Dapat Musim Kedua, Tayang April 2026 di YouTube

News

Polisi Jepang Siapkan Uji Coba AI untuk Menemukan Potensi Pelaku Teroris

badge-check


					Polisi Jepang Siapkan Uji Coba AI untuk Menemukan Potensi Pelaku Teroris Perbesar

Badan Kepolisian Nasional Jepang (警察庁/Keisatsuchō) memutuskan akan memulai uji coba penggunaan kecerdasan buatan (AI) mulai tahun fiskal depan untuk menemukan individu yang berpotensi terkait terorisme melalui postingan di media sosial. Target utama pengawasan adalah “lone offender” (LO) atau pelaku tunggal yang tidak tergabung dalam organisasi mana pun sehingga sulit terdeteksi keberadaannya. Tujuannya, agar tanda-tanda teror bisa dikenali sejak dini dan mencegah aksi terjadi. Untuk program ini, kepolisian mengajukan anggaran sekitar 49,5 juta yen.

Contoh kasus terjadi pada Juli lalu, saat masa kampanye pemilihan anggota majelis tinggi. Di akun media sosial mantan Perdana Menteri Fumio Kishida, yang dijadwalkan berpidato di Stasiun JR Funabashi (Prefektur Chiba), muncul komentar: “Kalau dia datang, akan saya bunuh.” Polisi segera melacak penulis komentar itu dan memberikan peringatan. Orang tersebut mengaku menulis postingan itu dalam keadaan mabuk.

Dalam kurun waktu satu bulan hingga hari pemungutan suara, polisi mencatat sekitar 900 postingan serupa. Selama ini, deteksi dilakukan manual oleh aparat kepolisian di tiap prefektur. Namun, karena keterbatasan tenaga manusia, tidak semua unggahan berbahaya bisa terpantau.

Karena itu, kepolisian berencana menggunakan AI untuk menyaring postingan dengan kata kunci mencurigakan seperti “bom”, “56す” (gorosu / ‘bunuh’), atau “4ね” (shine / ‘mati’).

AI juga akan menilai tingkat bahaya sebuah unggahan. Misalnya, apakah penulis pernah membuat postingan yang memuji aksi teror di masa lalu. Dengan begitu, sistem bisa memberi prioritas pada postingan yang benar-benar perlu diwaspadai. Setelah AI melakukan seleksi, tindak lanjut seperti identifikasi, peringatan, atau penindakan tetap akan dilakukan oleh polisi.

Sc : asahi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

IHG Akan Bangun Hotel Raksasa 817 Kamar Dekat Universal Studios Japan, Target Buka 2029

22 December 2025 - 10:10 WIB

Jepang Rencanakan Perluasan Zona Larangan Drone hingga 1 Kilometer demi Antisipasi Terorisme

19 December 2025 - 16:10 WIB

Antrean Mengular Hingga 4 Jam, Warga Jepang Rela Menunggu Demi Lihat Panda Terakhir Sebelum Pulang ke China

19 December 2025 - 11:30 WIB

Pemerintah Jepang Pertimbangkan Kemampuan Bahasa Jepang Jadi Syarat untuk Mengajukan Permanen Residen Bagi Warga Asing

19 December 2025 - 11:10 WIB

Jetstar Japan Buka Rute Internasional Baru ke Kaohsiung, Pertama dalam Lebih dari 8 Tahun

19 December 2025 - 10:10 WIB

Trending on News