Menu

Dark Mode
Majide?’, ‘Uso!’, dan Ekspresi Kaget ala Jepang Kecelakaan di Kapal Asing di Kudamatsu, Yamaguchi: Awak Kapal Warga Indonesia Tewas Terjepit Hatch Cover Kapal Peluncur Kembang Api Terbakar Saat Festival di Yokohama, 5 Pekerja Selamat Melompat ke Laut Warabimochi: Jeli Tepung Warabi Dingin, Sensasi Kenyal dan Manis dalam Taburan Kinako JR East Naikkan Tarif Kereta untuk Pertama Kalinya Sejak 1987, Mulai Berlaku Maret 2026 Polisi Tokyo Tangkap Kelompok Wanita Prostitusi yang Gunakan Strategi Hindari Razia dengan Targetkan Turis Asing

News

Polisi Tokyo Tangkap Kelompok Wanita Prostitusi yang Gunakan Strategi Hindari Razia dengan Targetkan Turis Asing

badge-check


					Polisi Tokyo Tangkap Kelompok Wanita Prostitusi yang Gunakan Strategi Hindari Razia dengan Targetkan Turis Asing Perbesar

Departemen Kepolisian Metropolitan Tokyo mengumumkan penangkapan empat wanita di distrik bar Kabukicho dengan tuduhan prostitusi. Penangkapan ini terjadi di tengah meningkatnya praktik prostitusi terang-terangan di kawasan tersebut dalam beberapa tahun terakhir, yang juga memicu perhatian lebih dari aparat penegak hukum.

Salah satu wanita dalam kelompok itu, yang berperan sebagai pemimpin tidak resmi, mengorganisir jaringan yang beranggotakan lebih dari dua puluh orang. Mereka menggunakan grup chat untuk berbagi pesan dan foto guna memberi peringatan tentang patroli polisi di sekitar lokasi. Salah satu metode mereka untuk menghindari penangkapan adalah menargetkan pelanggan asing dengan asumsi: “Kalau dengan orang asing, pasti bukan polisi berpakaian preman, jadi kami tidak akan tertangkap.”

Mereka juga menggunakan aplikasi penerjemah di ponsel untuk bernegosiasi dengan pelanggan asing. Namun, polisi belum merilis rincian bagaimana mereka mengidentifikasi kelompok ini sebagai pelaku prostitusi. Ungkapan “kami pikir” dari wanita tersebut menunjukkan bahwa strategi tersebut mungkin tidak sesukses yang mereka kira.

Meski begitu, kelompok ini tidak sepenuhnya mengabaikan pelanggan Jepang, tapi lebih memilih pria yang lebih tua karena diyakini mereka lebih kecil kemungkinannya menjadi polisi penyamar.

Polisi juga mencatat adanya laporan dari warga asing antara Oktober 2024 hingga Juni 2025, dengan keluhan seperti “Saya sudah bayar tapi tidak dapat melakukan hubungan intim” atau “Seorang wanita mencuri uang saya di hotel.” Polisi tengah menyelidiki apakah kelompok tersebut terlibat dalam kasus-kasus tersebut.

Perlu diingat, meskipun Jepang memiliki berbagai layanan hiburan legal seperti hostess bar dan pijat erotis, prostitusi — yaitu pertukaran uang dengan hubungan seksual — adalah ilegal. Hukum Anti-Prostitusi di Jepang hanya mengatur hukuman bagi penjual jasa seksual, sementara pembeli secara teknis juga melanggar hukum walau tidak ada hukuman yang spesifik.

Dengan meningkatnya perhatian terhadap kasus prostitusi dan keterlibatan turis asing, polisi kemungkinan akan memperketat tindakan, termasuk menindak para pelanggan, agar praktik ilegal ini bisa ditekan.

Sc : tokyo-np

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kapal Peluncur Kembang Api Terbakar Saat Festival di Yokohama, 5 Pekerja Selamat Melompat ke Laut

25 August 2025 - 19:19 WIB

Kecelakaan di Kapal Asing di Kudamatsu, Yamaguchi: Awak Kapal Warga Indonesia Tewas Terjepit Hatch Cover

25 August 2025 - 19:19 WIB

JR East Naikkan Tarif Kereta untuk Pertama Kalinya Sejak 1987, Mulai Berlaku Maret 2026

25 August 2025 - 19:19 WIB

40 Tahun Tragedi JAL 123: Keluarga Korban Kenang 520 Jiwa dan Serukan Keselamatan Penerbangan

25 August 2025 - 19:19 WIB

Jepang Peringati 80 Tahun Berakhirnya Perang Dunia II dengan Penyesalan dan Doa Perdamaian

25 August 2025 - 19:19 WIB

Trending on News