Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang Saat Ke Event Natal & Illumination: Biar Makin Nyaman Menikmati Musim Dingin di Jepang Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya Novel Horor “Horror Collector” Dapat Adaptasi Anime TV, Tayang di NHK pada Musim Gugur 2026 Love Live! Nijigasaki Film Kedua Siap Tayang di Indonesia Januari 2025 Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026 Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

Culture

Purikura: Booth Foto Imut yang Jadi Tren Remaja Jepang

badge-check


					Purikura: Booth Foto Imut yang Jadi Tren Remaja Jepang Perbesar

Jika berbicara tentang tren remaja Jepang, salah satu fenomena yang tidak bisa dilewatkan adalah purikura (プリクラ). Kata ini berasal dari singkatan Print Club, yaitu mesin booth foto otomatis yang populer sejak tahun 1990-an dan hingga kini masih menjadi bagian penting dari budaya remaja Jepang.

Asal Usul Purikura

Purikura pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 oleh perusahaan game Jepang, Atlus, bekerja sama dengan Sega. Mesin ini langsung mendapat sambutan luar biasa karena menawarkan pengalaman baru: foto instan yang bisa dicetak sekaligus dihiasi dengan stiker, teks lucu, dan berbagai efek digital. Dari sinilah purikura menjadi booming di kalangan anak muda.

Ciri Khas Purikura

Yang membuat purikura berbeda dari foto booth biasa adalah:

  • Fitur dekorasi digital: pengguna bisa menambahkan coretan, emoji, bingkai, glitter, dan stiker pada hasil foto.

  • Efek kecantikan otomatis: seperti memperbesar mata, membuat kulit tampak halus, atau wajah jadi lebih imut (kawaii).

  • Cetakan mini: hasil foto dicetak dalam bentuk stiker kecil yang bisa ditempel di buku harian, ponsel, atau diberikan pada teman.

Budaya Remaja dan Persahabatan

Bagi remaja Jepang, pergi ke purikura tidak sekadar soal berfoto, melainkan ritual sosial. Biasanya mereka akan pergi ke pusat hiburan atau arcade (game center) sepulang sekolah, lalu berfoto bersama teman sekelas atau pasangan. Purikura menjadi simbol persahabatan, kenangan, dan gaya hidup remaja yang serba kawaii.

Evolusi di Era Digital

Walaupun kini kamera smartphone dengan aplikasi filter semakin canggih, purikura tetap bertahan. Mesin-mesin terbaru menawarkan efek edit yang lebih realistis, opsi digital untuk menyimpan foto ke ponsel, hingga fitur berbagi langsung ke media sosial. Dengan begitu, purikura masih menjadi tren yang hidup di kalangan generasi muda Jepang.

Lebih dari Sekadar Foto

Purikura adalah gambaran bagaimana Jepang mampu menggabungkan teknologi, kreativitas, dan budaya kawaii menjadi sebuah tren yang bertahan puluhan tahun. Bagi turis, mencoba purikura di Jepang adalah pengalaman unik yang tidak boleh dilewatkan—sebuah cara seru untuk membawa pulang kenangan imut ala remaja Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture