Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang Saat Memesan Makanan Delivery: Dari Telepon sampai Aplikasi Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru untuk Menyambut Dewa Keberuntungan Novel Kyōkai no Melody Karya Toshiya Miyata Diadaptasi Menjadi Anime TV Polisi Kyoto Tangkap Warga Indonesia karena Menampung 7 Overstay Jepang dan Indonesia Gelar Pertemuan untuk Bahas Pertahanan di Tokyo Bahas Kerja Sama Maritim Nintendo Buka Toko Pertama di Fukuoka Jepang, Terbesar dari Semua Lokasi Resmi

Culture

Purikura: Booth Foto Imut yang Jadi Tren Remaja Jepang

badge-check


					Purikura: Booth Foto Imut yang Jadi Tren Remaja Jepang Perbesar

Jika berbicara tentang tren remaja Jepang, salah satu fenomena yang tidak bisa dilewatkan adalah purikura (プリクラ). Kata ini berasal dari singkatan Print Club, yaitu mesin booth foto otomatis yang populer sejak tahun 1990-an dan hingga kini masih menjadi bagian penting dari budaya remaja Jepang.

Asal Usul Purikura

Purikura pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 oleh perusahaan game Jepang, Atlus, bekerja sama dengan Sega. Mesin ini langsung mendapat sambutan luar biasa karena menawarkan pengalaman baru: foto instan yang bisa dicetak sekaligus dihiasi dengan stiker, teks lucu, dan berbagai efek digital. Dari sinilah purikura menjadi booming di kalangan anak muda.

Ciri Khas Purikura

Yang membuat purikura berbeda dari foto booth biasa adalah:

  • Fitur dekorasi digital: pengguna bisa menambahkan coretan, emoji, bingkai, glitter, dan stiker pada hasil foto.

  • Efek kecantikan otomatis: seperti memperbesar mata, membuat kulit tampak halus, atau wajah jadi lebih imut (kawaii).

  • Cetakan mini: hasil foto dicetak dalam bentuk stiker kecil yang bisa ditempel di buku harian, ponsel, atau diberikan pada teman.

Budaya Remaja dan Persahabatan

Bagi remaja Jepang, pergi ke purikura tidak sekadar soal berfoto, melainkan ritual sosial. Biasanya mereka akan pergi ke pusat hiburan atau arcade (game center) sepulang sekolah, lalu berfoto bersama teman sekelas atau pasangan. Purikura menjadi simbol persahabatan, kenangan, dan gaya hidup remaja yang serba kawaii.

Evolusi di Era Digital

Walaupun kini kamera smartphone dengan aplikasi filter semakin canggih, purikura tetap bertahan. Mesin-mesin terbaru menawarkan efek edit yang lebih realistis, opsi digital untuk menyimpan foto ke ponsel, hingga fitur berbagi langsung ke media sosial. Dengan begitu, purikura masih menjadi tren yang hidup di kalangan generasi muda Jepang.

Lebih dari Sekadar Foto

Purikura adalah gambaran bagaimana Jepang mampu menggabungkan teknologi, kreativitas, dan budaya kawaii menjadi sebuah tren yang bertahan puluhan tahun. Bagi turis, mencoba purikura di Jepang adalah pengalaman unik yang tidak boleh dilewatkan—sebuah cara seru untuk membawa pulang kenangan imut ala remaja Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru untuk Menyambut Dewa Keberuntungan

15 November 2025 - 16:30 WIB

Budaya Kerja “Hansei”: Refleksi Diri Setelah Gagal

12 November 2025 - 20:00 WIB

Enam Warisan Budaya Takbenda Baru dari Jepang Direkomendasikan Masuk Daftar UNESCO

12 November 2025 - 16:10 WIB

Tradisi Otoshidama: Amplop Uang Anak-Anak Saat Tahun Baru Jepang

10 November 2025 - 17:45 WIB

Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang

10 November 2025 - 06:08 WIB

Trending on Culture