Menu

Dark Mode
Yatai: Kultur Street Food Kaki Lima Musiman yang Hangat di Jepang Perilisan Film Jepang “Crayon Shin-chan” & “Cells at Work!” Ditunda di China di Tengah Ketegangan Diplomatik Putri Kako Positif COVID-19, Batalkan Agenda Hingga Jumat Sekitar 500.000 Tiket ke Jepang Dibatalkan Warga China di Tengah Ketegangan Diplomatik Pemerintah Jepang Uji Coba Shuttle Self-Driving untuk Mobilitas Pejabat Pemerintahan Samurai Blue Berhasil Tundukkan Bolivia 3-0 di Laga Persahabatan

Makanan

Satoimo no Nimono: Talas Jepang Bumbu Manis Gurih, Lauk Kenyal yang Kaya Rasa

badge-check


					Satoimo no Nimono: Talas Jepang Bumbu Manis Gurih, Lauk Kenyal yang Kaya Rasa Perbesar

Di tengah hiruk pikuk masakan Jepang yang terkenal dengan sushi, ramen, atau tempura, ada hidangan rumahan sederhana yang memancarkan kehangatan dan kelezatan dari dapur tradisional: Satoimo no Nimono. Hidangan ini adalah rebusan talas Jepang (satoimo) yang dimasak perlahan dalam kaldu manis gurih hingga empuk namun tetap kenyal, menjadikannya lauk pendamping nasi yang sangat menenangkan dan kaya rasa.

Mengenal Satoimo: Si “Kentang” Asia yang Berlendir Unik

Satoimo (Colocasia esculenta) adalah sejenis talas yang sangat populer di Jepang, sering disebut sebagai “kentang” Asia. Berbeda dengan talas lainnya, satoimo memiliki tekstur yang sedikit lengket atau “berlendir” saat dipotong, namun setelah dimasak dengan benar, teksturnya menjadi sangat lembut dan creamy di bagian dalam, sementara bagian luarnya tetap kokoh. Lendir ini sebenarnya adalah lendir polisakarida yang disebut galactan, yang dipercaya baik untuk pencernaan.

Satoimo telah menjadi bagian dari diet Jepang sejak zaman kuno, jauh sebelum kentang atau ubi jalar populer. Ini adalah bahan pokok musim gugur dan dingin, sering digunakan dalam berbagai hidangan rebusan atau sup karena kemampuannya menyerap rasa dengan baik.

Nimono: Seni Merebus yang Menghasilkan Kedalaman Rasa

“Nimono” adalah kategori masakan Jepang yang berarti “rebusan”. Hidangan ini melibatkan proses merebus bahan-bahan dalam kaldu yang dibumbui dengan kecap asin, mirin, sake, dan gula, hingga bumbu meresap sempurna. Satoimo no Nimono adalah contoh klasik dari teknik ini, di mana talas menjadi lembut dan menyerap semua kebaikan dari kaldu.

Bumbu Utama untuk Satoimo no Nimono:

  • Satoimo: Talas Jepang yang sudah dikupas dan kadang-kadang direbus sebentar untuk menghilangkan lendir berlebih.
  • Dashi: Kaldu dasar Jepang (dari kombu dan/atau katsuobushi) yang menjadi fondasi rasa umami.
  • Kecap Asin (Shoyu): Memberikan rasa asin dan umami.
  • Mirin: Arak masak manis yang menambah kilau dan rasa manis lembut.
  • Gula: Untuk menyeimbangkan rasa dan memberikan sentuhan manis.
  • Sake: Opsional, untuk menambah aroma dan menghilangkan bau amis jika ada bahan lain.

Proses memasak melibatkan perebusan perlahan, kadang dengan menambahkan bahan lain seperti wortel, irisan jamur shiitake, atau aburaage (tahu goreng tipis) untuk menambah variasi tekstur dan rasa.

Kenikmatan Satoimo no Nimono: Tekstur, Rasa, dan Kehangatan

Ketika Satoimo no Nimono disajikan, Anda akan menemukan:

  • Tekstur Kenyal-Lembut: Bagian luar talas akan sedikit kenyal, sementara bagian dalamnya meleleh di mulut dengan tekstur creamy yang memuaskan.
  • Rasa Manis Gurih yang Seimbang: Rasa manis dari mirin dan gula berpadu sempurna dengan umami dashi dan asinnya kecap asin, menciptakan profil rasa yang harmonis dan menenangkan.
  • Kehangatan Comfort Food: Sebagai hidangan rebusan, Satoimo no Nimono adalah comfort food sejati, sangat cocok dinikmati di hari yang dingin atau sebagai lauk pendamping yang menghangatkan di meja makan keluarga.

Satoimo no Nimono adalah hidangan yang sering dibuat di rumah-rumah Jepang, diwariskan dari generasi ke generasi. Ia mencerminkan esensi dari washoku (masakan tradisional Jepang) yang mengutamakan rasa alami bahan, keseimbangan rasa, dan proses memasak yang teliti.


Satoimo no Nimono mungkin bukan hidangan Jepang yang paling glamor, tetapi kelezatan dan kehangatannya yang sederhana menjadikannya favorit abadi. Ini adalah bukti bahwa hidangan rumahan yang dimasak dengan cinta dan perhatian dapat memberikan pengalaman kuliner yang tak kalah memuaskan, bahkan melebihi hidangan yang lebih mewah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Yatai: Kultur Street Food Kaki Lima Musiman yang Hangat di Jepang

19 November 2025 - 20:00 WIB

Yakizakana: Ikan Panggang ala Jepang dengan Bumbu Sederhana yang Sangat Nikmat

20 October 2025 - 13:30 WIB

Takikomi Gohan: Nasi Campur Ala Jepang yang Lezat dan Bergizi

14 October 2025 - 17:30 WIB

Tebasaki: Sayap Ayam Pedas Renyah Khas Nagoya

13 October 2025 - 17:30 WIB

Zangi: Ayam Goreng Khas Hokkaido yang Berbeda dari Karaage

11 October 2025 - 20:00 WIB

Trending on Makanan