Sekitar 500.000 tiket penerbangan ke Jepang diperkirakan dibatalkan oleh penumpang China, menurut seorang analis penerbangan yang berbicara kepada AFP pada Selasa. Pembatalan ini terjadi setelah pemerintah China mengimbau warganya untuk tidak mengunjungi Jepang saat kedua negara bersitegang dalam perselisihan diplomatik.
Putri Kako Positif COVID-19, Batalkan Agenda Hingga Jumat
Kedua negara telah berada dalam ketegangan sejak Sanae Takaichi, Perdana Menteri Jepang, menyatakan bahwa Jepang bisa ikut campur secara militer jika Taiwan — yang diklaim China sebagai bagian dari wilayahnya — diserang.
Seiring meningkatnya perselisihan, China pada Jumat malam mengeluarkan peringatan kepada warganya agar menghindari perjalanan ke Jepang untuk sementara waktu.
Peringatan tersebut telah berdampak dramatis, kata analis penerbangan independen Li Hanming, yang sejak 2023 mengumpulkan data harian mengenai pemesanan aktif penumpang China dari maskapai besar dan agen perjalanan daring.
Menurut datanya, pemesanan aktif menuju Jepang turun dari sekitar 1,5 juta pada 15 November menjadi hanya satu juta dua hari kemudian. Dari situ Li menyimpulkan bahwa sekitar 500.000 perjalanan telah dibatalkan.
Samurai Blue Berhasil Tundukkan Bolivia 3-0 di Laga Persahabatan
Sejak ia mulai mengumpulkan database, pemesanan aktif biasa turun sekitar lima persen dalam sehari — jauh berbeda dengan penurunan sebesar 33 persen yang diamati antara dua tanggal tersebut.
“Akan jelas ada lebih banyak pembatalan jika ketegangan semakin intens,” ujar Li.
Beberapa maskapai China—termasuk tiga maskapai terbesar—menawarkan pengembalian dana penuh untuk penerbangan ke Jepang yang dipesan hingga 31 Desember.
Agen perjalanan berbasis China memberikan reaksi berbeda atas imbauan perjalanan tersebut ketika dihubungi oleh AFP pada Selasa.
-
Salah satu perusahaan pariwisata milik negara besar menghapus semua opsi perjalanan ke Jepang dari aplikasinya.
-
Agen lain di Beijing menyatakan bahwa mereka tidak lagi menerima pemesanan ke Jepang.
-
Sebagian lainnya menyatakan bahwa tur ke Jepang masih berjalan normal dan berharap gangguan ini bersifat sementara.
Wisatawan China merupakan sumber pengunjung asing terbesar ke Jepang, dengan hampir 7,5 juta orang mengunjungi pada sembilan bulan pertama 2025 menurut data Jepang. Mereka menghabiskan lebih dari satu miliar dolar AS per bulan pada kuartal ketiga, sekitar 30 persen dari total pengeluaran wisatawan.
Saham-saham di sektor pariwisata dan ritel Jepang jatuh pada Senin setelah peringatan perjalanan dari China dikeluarkan.
Sc : JT








