Menu

Dark Mode
Cara Bertanya dengan Nada Halus ala Orang Jepang Festival 30 Tahun Evangelion Akan Menayangkan Anime Pendek Baru Karya Hideaki Anno Sukses Global, Netflix Resmi Umumkan Season 2 Last Samurai Standing Jepang Rencanakan Perluasan Zona Larangan Drone hingga 1 Kilometer demi Antisipasi Terorisme Anime “Odekake Kozame” Resmi Dapat Musim Kedua, Tayang April 2026 di YouTube Season 2 Anime Mission: Yozakura Family Tayang April 2026, Opening Dibawakan Sakurazaka46

Culture

Shimenawa dan Omamori: Simbol Pelindung dari Roh Jahat dalam Budaya Jepang

badge-check


					Shimenawa dan Omamori: Simbol Pelindung dari Roh Jahat dalam Budaya Jepang Perbesar

Di Jepang, banyak simbol dan benda digunakan untuk melindungi seseorang dari nasib buruk atau roh jahat. Dua di antaranya yang sangat ikonik adalah shimenawa dan omamori.
Meskipun berbeda bentuk dan fungsi, keduanya punya akar kuat dalam kepercayaan Shinto dan tradisi Jepang.

Lalu, apa sebenarnya makna dan perbedaan antara shimenawa dan omamori? Yuk kita bahas!


🧵 Shimenawa (しめ縄): Tali Sakral Penolak Roh Jahat

Shimenawa adalah tali tebal dari jerami padi yang sering digantung di:

Tujuan utamanya adalah menandai batas antara dunia manusia dan dunia spiritual, serta mencegah roh jahat masuk ke dalam area suci.

Shimenawa biasanya dihiasi dengan:

  • Shide (kertas putih berbentuk zigzag), yang melambangkan kemurnian.

  • Hiasan seperti jeruk daidai, pakis, atau benda keberuntungan lainnya saat perayaan Tahun Baru.

Maknanya:
Jika kamu melihat shimenawa, itu berarti tempat tersebut dianggap suci dan dilindungi, dan roh jahat tidak boleh melewatinya.


🧧 Omamori (お守り): Jimat Pelindung Pribadi

Sementara shimenawa menjaga tempat, omamori menjaga orang secara personal.

Omamori adalah jimat kecil dari kuil Shinto atau Buddha, biasanya dibungkus kain cantik dan disegel (tidak boleh dibuka).
Ada banyak jenis omamori dengan tujuan berbeda, misalnya:

  • Keselamatan perjalanan (交通安全, kōtsū anzen)

  • Kelancaran studi (学業成就, gakugyō jōju)

  • Perlindungan dari penyakit (無病息災, mubyō sokusai)

  • Keberuntungan dalam cinta atau pernikahan

Orang Jepang sering menyimpannya di tas, dompet, mobil, atau bahkan ditempel di pintu rumah.

Uniknya, setiap omamori punya “masa aktif” sekitar 1 tahun. Setelah itu, disarankan untuk dikembalikan ke kuil untuk dibakar secara ritual dan diganti dengan yang baru.


🙏 Simbol Keyakinan, Tradisi, dan Perlindungan

Baik shimenawa maupun omamori bukan hanya benda spiritual, tapi juga bagian penting dari budaya sehari-hari di Jepang.
Keduanya mencerminkan:

  • Rasa hormat terhadap kekuatan tak terlihat

  • Keinginan untuk hidup harmonis dengan alam dan roh

  • Tradisi menjaga kesucian dan keselamatan—baik secara fisik maupun spiritual

Di tengah kemajuan teknologi dan gaya hidup modern Jepang, shimenawa dan omamori tetap bertahan sebagai simbol pelindung yang sarat makna.
Mereka mengingatkan kita bahwa perlindungan tidak selalu datang dari yang terlihat—tapi bisa juga dari keyakinan dan rasa tenang yang ditanamkan oleh tradisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jizō-sama: Penjaga Sunyi Anak-Anak dan Orang yang Melintas di Jalanan Jepang

15 December 2025 - 18:10 WIB

Shishimai: Tarian Singa Pembawa Keberuntungan dari Desa-desa Jepang

12 December 2025 - 18:30 WIB

Wagasa: Payung Kertas Tradisional yang Masih Dibuat Manual

11 December 2025 - 16:10 WIB

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Trending on Culture