Menu

Dark Mode
“Banyak yang Ketukar! Kata Kerja Golongan 2 Bahasa Jepang yang Wajib Kamu Hafal Bahasa Jepang yang Dipakai Saat Lagi “Pura-pura Sibuk” Mantan Member Nogizaka46 Kitano Hinako Resmi Menikah dengan Personel Kimaguren Formasi Lengkap Lagi, KANA-BOON Umumkan Anggota Baru dan Tur Keliling Jepang Armored Core Versi Mobile Klasik Hadir Kembali di Nintendo Switch dan Steam Ketegangan China–Jepang Ancam Industri Penerbangan China

News

Spot Foto Gunung Fuji Viral, Warga Lokal Justru Terganggu

badge-check


					Spot Foto Gunung Fuji Viral, Warga Lokal Justru Terganggu Perbesar

Sebuah jembatan di kota Fuji, Prefektur Shizuoka, yang dipromosikan sebagai lokasi foto Instagramable dengan latar Gunung Fuji, kini menuai kecaman warga karena menyebabkan keramaian, parkir liar, dan gangguan kebisingan.

📸 Spot Viral yang Bikin Resah

Jembatan yang dikenal sebagai “Mt. Fuji Dream Bridge” ini awalnya dibangun pada tahun 2016 sebagai penghubung dua jalan umum. Namun, viralnya sebuah tangga yang tampak langsung menuju ke puncak Gunung Fuji di media sosial membuat lokasi ini diserbu wisatawan. Pada hari cerah di bulan April, lebih dari 50 orang mengantre untuk mengambil foto di sana, dan sekitar 1.000 orang mengunjungi tempat ini pada hari-hari ramai.

Pemerintah kota mendorong wisatawan untuk membagikan foto di media sosial melalui situs web resminya, sambil tetap mengimbau agar mereka tenang saat berfoto. Namun imbauan tersebut tak efektif: masih banyak parkir sembarangan dan pelanggaran ke properti pribadi, memicu kemarahan warga.

😠 Suara Warga:

Warga pun terpaksa memasang papan peringatan sendiri agar pengunjung tidak masuk sembarangan.

📍 Masalah Serupa di Lokasi Fuji Lain

Masalah serupa pernah terjadi di Yamanashi, di mana pengunjung nekat menyebrang jalan sembarangan demi mengambil foto Gunung Fuji di atas sebuah minimarket. Pemerintah setempat sampai mendirikan pagar sementara untuk mencegah hal tersebut.

🧑‍🏫 Pendapat Ahli:

Yoshihiro Sataki, profesor pariwisata dari Josai International University, menyebut penanganan pemerintah kota tidak memadai:

“Pemerintah daerah seharusnya mengutamakan kehidupan warga lokal dan mendesak wisatawan agar lebih tertib.”

Ia juga mendesak pemerintah pusat untuk memberi dukungan finansial dan kebijakan agar daerah wisata tidak kewalahan menghadapi overtourism, terutama karena pariwisata dianggap sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi Jepang.


Promosi wisata memang penting, tapi menjaga keseimbangan dengan kehidupan warga lokal juga tak kalah vital. Jika tidak dikelola dengan baik, “tempat impian” bisa berubah menjadi “mimpi buruk” bagi masyarakat setempat.

Sc ; KN

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Ketegangan China–Jepang Ancam Industri Penerbangan China

24 December 2025 - 16:10 WIB

Jepang Berencana Turunkan Biaya Paspor 10 Tahun Jadi Sekitar 9.000 Yen

24 December 2025 - 14:30 WIB

Sistem Reservasi JAL dan ANA Sempat Error, Kini Kembali Normal

24 December 2025 - 11:30 WIB

Jepang Pertimbangkan Biaya 2.000–3.000 Yen untuk Wisatawan Asing Lewat Sistem JESTA

24 December 2025 - 11:10 WIB

Jepang Pertimbangkan Pembatasan Penerimaan Pekerja Asing Mulai 2027, Kuotanya 426.000 Orang 2 Tahun Pertama

24 December 2025 - 10:10 WIB

Trending on News