Presiden Sumitomo Life Insurance, Yukinori Takada, mengatakan bahwa perusahaannya sedang mempertimbangkan penggunaan teknologi digital termasuk kecerdasan buatan generatif (AI) untuk mendukung para agen penjual asuransi. Pernyataan ini muncul setelah serangkaian skandal di industri asuransi Jepang yang menyoroti hubungan tidak sehat antara perusahaan asuransi dan agen penjual, serta praktik pengiriman pegawai perusahaan untuk membantu agen di lapangan.
Takada, yang juga menjabat sebagai ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Jepang, menyebut bahwa industri saat ini sedang berada di “titik balik besar” dalam upaya membangun hubungan yang lebih tepat antara perusahaan asuransi dan para agennya.
Dalam wawancara yang dilakukan di Bellevue, Washington, usai menghadiri pertemuan dua hari dengan pimpinan dua anak perusahaan luar negeri Sumitomo Life, Takada menjelaskan bahwa selama ini perusahaan-perusahaan asuransi Jepang sering mengirim karyawan mereka ke lembaga mitra seperti bank untuk membantu penjualan produk asuransi.
Namun, praktik tersebut kerap menimbulkan masalah seperti kebocoran data pribadi oleh pegawai yang dipinjamkan dan pemberian fasilitas berlebihan kepada agen penjual. Akibatnya, asosiasi asuransi pada September lalu mengeluarkan pedoman baru yang menyerukan agar perusahaan menghentikan praktik pengiriman pegawai ke agen penjualan demi menjaga independensi hubungan bisnis.
“Kami harus memikirkan cara untuk mendukung kemandirian para agen,” tegas Takada.
Ia menambahkan bahwa Singapore Life, anak perusahaan Sumitomo Life, telah unggul dalam penjualan asuransi dan manajemen agen dengan memanfaatkan teknologi digital. Sumitomo Life kini berupaya berbagi keahlian tersebut di seluruh grup. “Kami ingin menunjukkan bahwa Sumitomo Life mampu memberikan dukungan semacam itu kepada para agen kami,” ujarnya.
Mengenai penggunaan AI, Takada mengungkapkan bahwa perusahaan telah meningkatkan efisiensi operasional secara signifikan, termasuk dengan menggunakan ChatGPT dari OpenAI.
Ia menekankan bahwa langkah berikutnya adalah meningkatkan nilai layanan yang diberikan kepada pelanggan melalui pemanfaatan teknologi.
Takada juga menjelaskan bahwa tujuan utama pertemuan dengan dua anak perusahaan luar negeri — termasuk Symetra Financial dari Amerika Serikat — adalah untuk memperkuat nilai perusahaan melalui pemanfaatan AI.
Dalam rencana manajemen jangka menengah baru yang akan dimulai pada tahun fiskal 2026, Sumitomo Life berencana menyoroti sinergi antarperusahaan grup, terutama dalam hal penggunaan AI dan pengelolaan aset.
Sc : JT

				
			
                
                




 
 
 
 
 



