Menu

Dark Mode
🌿 Sakaki: Pohon Suci dalam Ritual Shinto yang Tak Boleh Sembarangan Dipotong Bahasa Jepang Saat Nonton Film Bareng Teman Dragon Ball: Sparking! Zero Siap Rilis di Nintendo Switch dan Switch 2 pada 14 November Survey Kementerian, Lonjakan Harga Beras di Jepang Bukan Karena Masalah Distribusi Persona 3 Reload Rilis untuk Nintendo Switch 2 pada 23 Oktober, Termasuk DLC “The Answer” 25 Tahun Uang Kertas ¥2.000: Langka di Jepang, Istimewa di Okinawa

News

Survey Kementerian, Lonjakan Harga Beras di Jepang Bukan Karena Masalah Distribusi

badge-check


					Survey Kementerian, Lonjakan Harga Beras di Jepang Bukan Karena Masalah Distribusi Perbesar

Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (MAFF) mengumumkan hasil dari enam survei yang dilakukan untuk menyelidiki lonjakan harga beras belakangan ini. Hasilnya, tidak ditemukan bukti adanya bottleneck (hambatan) dalam distribusi yang sebelumnya disebut-sebut sebagai penyebab utama naiknya harga.

Meski harga beras bermerek masih tinggi  sekitar 4.000 yen (sekitar Rp 420.000) untuk 5 kilogram, survei menemukan bahwa tingkat persediaan di berbagai sektor, termasuk koperasi pertanian (JA), pengecer, dan bisnis makanan, relatif sama dengan tahun sebelumnya. Bahkan, distributor besar tercatat memiliki 100.000 ton lebih banyak stok dibanding 2024, sebagian karena pelepasan beras cadangan pemerintah yang dilakukan sejak akhir Mei.

Survei skala nasional pertama sejak sistem distribusi beras saat ini dimulai pada 2004 dilakukan terhadap sekitar 70.000 bisnis, termasuk wawancara dengan pelaku industri makanan dan survei hasil penggilingan beras. Dalam pertemuan subkomite pangan pada 30 Juli, kementerian menyampaikan bahwa tidak ada bukti distribusi yang macet.

Sebelumnya, pemerintah menduga distributor menahan stok, menyebabkan gangguan pasokan. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa kenaikan harga kemungkinan besar disebabkan oleh permintaan yang melebihi perkiraan, serta kualitas brown rice (beras cokelat mentah) yang menurun akibat suhu panas ekstrem, sehingga pasokan menurun setelah proses penggilingan.

Sebagai tanggapan, kementerian kini akan merevisi proyeksi pasokan dan permintaan beras untuk tahun mendatang. Perkiraan yang biasanya dirilis akhir Juli pun ditunda.

Untuk referensi, permintaan beras tahun ini diperkirakan mencapai 7,11 juta ton, sementara stok sektor swasta per akhir Juni hanya 1,57 juta ton (termasuk cadangan pemerintah), jauh di bawah standar industri 1,8–2 juta ton yang dianggap cukup aman untuk mencegah kekurangan.

Dengan temuan ini, perhatian kini beralih dari masalah distribusi ke ketidakseimbangan pasokan-permintaan aktual, yang mungkin memerlukan kebijakan baru terkait produksi dan pelepasan cadangan beras di masa depan.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

25 Tahun Uang Kertas ¥2.000: Langka di Jepang, Istimewa di Okinawa

1 August 2025 - 12:10 WIB

Jepang Cabut Peringatan Tsunami Pasca Gempa 8,8 M di Lepas Pantai Rusia

1 August 2025 - 10:10 WIB

Innalillahi, Pemagang Asal Indonesia Meninggal Dunia Terlibat Kecelakaan Kerja Tewas di Pabrik Besi di Kagawa

1 August 2025 - 07:46 WIB

Bos PT Nissen Chemite, WNA Asal Jepang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Karawang

1 August 2025 - 07:16 WIB

Liverpool Comeback Menang 3-1 atas Yokohama F Marinos di Laga Persahabatan di Jepang

31 July 2025 - 17:30 WIB

Trending on News