Taichi Kokubun, anggota mantan grup idola pria Jepang TOKIO, pada Rabu menyampaikan permintaan maaf atas tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran kepatuhan dan menyebabkan dirinya dikeluarkan dari salah satu program televisi. Ini merupakan konferensi pers pertamanya sejak ia mengumumkan hiatus pada bulan Juni.
Kokubun dikeluarkan dari acara variety “The Tetsuwan Dash” yang tayang di Nippon TV dan dibawakan oleh para anggota TOKIO. Baik Kokubun maupun pihak stasiun tidak menjelaskan secara detail pelanggaran yang dimaksud, dengan alasan melindungi privasi pihak terkait.
“Mohon izinkan saya meminta maaf dengan tulus kepada siapa pun yang terluka akibat tindakan saya,” kata Kokubun, yang kini menghentikan seluruh kegiatannya tanpa batas waktu. Grup TOKIO sendiri telah resmi bubar.
Kokubun mengatakan ia telah berupaya mengadakan pembicaraan dengan pihak stasiun TV untuk menemukan cara meminta maaf dan menjelaskan situasinya kepada pihak terkait, “namun hingga hari ini, belum ada penyelesaian apa pun.”
Pengacara Masaru Komoda, yang mendampingi dalam konferensi pers tersebut, mengatakan bahwa stasiun TV meminta agar rincian kasus tidak diungkap ke publik.
“Saya merasa sangat terguncang dan sama sekali tidak tenang. Pikiran saya kosong,” ujar Kokubun mengenang saat pertama kali diberitahu soal pemecatannya. Ia menambahkan bahwa sulit membayangkan dirinya kembali ke dunia hiburan.
Nippon TV, menanggapi konferensi pers itu, menyatakan bahwa pihaknya mengutamakan perlindungan privasi dan menilai sulit untuk memenuhi permintaan Kokubun untuk meninjau kembali kasus tersebut, guna memastikan apakah pelanggaran yang dituduhkan sesuai dengan apa yang ia lakukan.
Kokubun melakukan debutnya bersama TOKIO yang saat itu beranggotakan lima orang pada 1994, dan telah memiliki karier panjang di televisi serta radio. Setelah krisis nuklir Fukushima pada 2011, ia turut membantu mempromosikan hasil pertanian lokal melalui iklan.
Bulan lalu, ia mengajukan keluhan ke Federasi Pengacara Jepang terkait perlindungan hak asasi manusia. Ia menyebut keputusan stasiun TV untuk memecatnya karena tindakan di masa lalu sebagai tindakan yang bermasalah.
Ia mengklaim bahwa dirinya tidak pernah diberi tahu fakta spesifik yang menyebabkan sanksi tersebut, sehingga membuatnya tidak bisa memberikan penjelasan kepada publik. Akibatnya, ia juga diberhentikan dari program lain dan kehilangan kontrak sponsor.
Dalam beberapa tahun terakhir, industri hiburan Jepang banyak diguncang skandal. Salah satu contohnya adalah skandal pelecehan seksual di Fuji TV yang membuat mantan presenter populer Masahiro Nakai pensiun.
Agensi yang menaungi Kokubun dan Nakai sebelumnya, yang dulu bernama Johnny & Associates Inc., juga berada dalam sorotan terkait ratusan tuduhan pelecehan seksual terhadap pendirinya yang sudah meninggal, Johnny Kitagawa.
Sc : KN










