Menu

Dark Mode
Manga Mobile Suit Gundam Thunderbolt Masuki Arc Terakhir, Akan Tamat dalam 8 Chapter Lagi Kenapa Trotoar di Jepang Bersih Meski Tempat Sampah Langka? Jepang Siapkan Dana 100 Miliar Yen untuk Tarik Peneliti Asing yang Tinggalkan AS Film Anime CG Batman Ninja vs. Yakuza League Tayang di Max Mulai 3 Juli 🎬 Bahasa Jepang Saat Nonton Bioskop, Beli Tiket, dan Reaksi Film Bikin Budget Traveling Jepang: Cara Rinci Biar Dompet Aman

Culture

‘Yakudoshi’: Tahun Sial dalam Hidup Orang Jepang

badge-check


					‘Yakudoshi’: Tahun Sial dalam Hidup Orang Jepang Perbesar

Dalam budaya Jepang, ada kepercayaan bahwa usia tertentu membawa nasib buruk. Tahun-tahun ini disebut “Yakudoshi” (厄年), yang secara harfiah berarti “tahun kesialan”. Walaupun terdengar mistis, kepercayaan ini masih hidup dan dijalankan dengan serius oleh banyak orang Jepang hingga hari ini.


📅 Usia-usia yang Dianggap Sial

Menurut tradisi, tahun sial utama berbeda untuk pria dan wanita:

  • Pria:

  • Wanita:

    • Usia 19, 33, dan 37 tahun

    • Yang paling dianggap berat: usia 33 tahun, karena angka itu dianggap membawa kesialan dalam rumah tangga dan kesehatan.

Tahun sebelum (maeyaku) dan sesudahnya (atoyaku) juga dianggap rentan, jadi perhatian ekstra sering diberikan selama tiga tahun berturut-turut.


🙏 Apa yang Dilakukan Saat Yakudoshi?

  1. Mengunjungi kuil (厄除け, yakuyoke)
    Orang Jepang biasanya mengunjungi kuil Shinto untuk melakukan ritual pengusir sial, seperti upacara “yakubarai”.

  2. Menghindari keputusan besar
    Banyak yang sengaja menunda pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha baru saat tahun Yakudoshi, agar tidak “menantang nasib”.

  3. Mengenakan jimat pelindung
    Seperti omamori atau benda-benda simbolik yang diyakini dapat menolak bala.


🎎 Apakah Semua Orang Jepang Percaya?

Tidak semua orang Jepang percaya secara harfiah. Namun, banyak yang tetap mengikuti tradisinya sebagai bentuk kehati-hatian dan penghormatan pada budaya. Mirip seperti sebagian orang Indonesia yang percaya weton atau menghindari menikah di bulan tertentu, meskipun mereka tidak terlalu religius.


🌱 Simbol Keseimbangan, Bukan Ketakutan

Kepercayaan terhadap Yakudoshi mencerminkan pandangan orang Jepang bahwa hidup itu naik-turun, dan bahwa waspada di saat tertentu bisa menjaga harmoni dalam hidup. Tahun sial bukan berarti harus takut, tapi menjadi waktu untuk lebih mawas diri dan memperkuat hubungan spiritual.


Yakudoshi menunjukkan betapa budaya Jepang penuh dengan simbol dan makna tersembunyi. Di balik kepercayaan tahun sial ini, ada pesan untuk hidup lebih hati-hati, bersyukur, dan tetap terhubung dengan hal-hal spiritual—sebuah warisan budaya yang bertahan di era modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kenapa Trotoar di Jepang Bersih Meski Tempat Sampah Langka?

14 June 2025 - 20:00 WIB

Ofuda & Omikuji: Jimat dan Ramalan yang Disimpan Diam-Diam di Jepang

11 June 2025 - 18:30 WIB

🍜 Kenapa Slurping Mie Itu Sopan? Etika Makan Ramen di Jepang

10 June 2025 - 19:30 WIB

🌬️ Budaya Kuuki wo Yomu: Kekuatan Membaca Situasi Sosial di Jepang

9 June 2025 - 18:30 WIB

🎍 Makna di Balik Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru di Jepang

7 June 2025 - 19:30 WIB

Trending on Culture