Menu

Dark Mode
Jet Tempur China Terbang Dekat Pesawat Pengintai Jepang di Perairan Internasional, Timbulkan Ketegangan Menlu Jepang Desak Perdagangan Bebas di Tengah Ancaman Tarif Tinggi AS terhadap Jepang dan ASEAN ‘Yabai’ dalam Berbagai Konteks: Dari Bahaya Hingga Keren Lebih dari 1.000 Gempa Guncang Kepulauan Tokara Sejak 21 Juni Skandal Joki Ujian Bahasa Jepang: Polisi Osaka Tangkap 5 Warga Vietnam Wali Kota Itō Mundur karena Dugaan Pemalsuan Riwayat Pendidikan

Culture

‘Yakudoshi’: Tahun Sial dalam Hidup Orang Jepang

badge-check


					‘Yakudoshi’: Tahun Sial dalam Hidup Orang Jepang Perbesar

Dalam budaya Jepang, ada kepercayaan bahwa usia tertentu membawa nasib buruk. Tahun-tahun ini disebut “Yakudoshi” (厄年), yang secara harfiah berarti “tahun kesialan”. Walaupun terdengar mistis, kepercayaan ini masih hidup dan dijalankan dengan serius oleh banyak orang Jepang hingga hari ini.


📅 Usia-usia yang Dianggap Sial

Menurut tradisi, tahun sial utama berbeda untuk pria dan wanita:

  • Pria:

  • Wanita:

    • Usia 19, 33, dan 37 tahun

    • Yang paling dianggap berat: usia 33 tahun, karena angka itu dianggap membawa kesialan dalam rumah tangga dan kesehatan.

Tahun sebelum (maeyaku) dan sesudahnya (atoyaku) juga dianggap rentan, jadi perhatian ekstra sering diberikan selama tiga tahun berturut-turut.


🙏 Apa yang Dilakukan Saat Yakudoshi?

  1. Mengunjungi kuil (厄除け, yakuyoke)
    Orang Jepang biasanya mengunjungi kuil Shinto untuk melakukan ritual pengusir sial, seperti upacara “yakubarai”.

  2. Menghindari keputusan besar
    Banyak yang sengaja menunda pernikahan, pindah rumah, atau memulai usaha baru saat tahun Yakudoshi, agar tidak “menantang nasib”.

  3. Mengenakan jimat pelindung
    Seperti omamori atau benda-benda simbolik yang diyakini dapat menolak bala.


🎎 Apakah Semua Orang Jepang Percaya?

Tidak semua orang Jepang percaya secara harfiah. Namun, banyak yang tetap mengikuti tradisinya sebagai bentuk kehati-hatian dan penghormatan pada budaya. Mirip seperti sebagian orang Indonesia yang percaya weton atau menghindari menikah di bulan tertentu, meskipun mereka tidak terlalu religius.


🌱 Simbol Keseimbangan, Bukan Ketakutan

Kepercayaan terhadap Yakudoshi mencerminkan pandangan orang Jepang bahwa hidup itu naik-turun, dan bahwa waspada di saat tertentu bisa menjaga harmoni dalam hidup. Tahun sial bukan berarti harus takut, tapi menjadi waktu untuk lebih mawas diri dan memperkuat hubungan spiritual.


Yakudoshi menunjukkan betapa budaya Jepang penuh dengan simbol dan makna tersembunyi. Di balik kepercayaan tahun sial ini, ada pesan untuk hidup lebih hati-hati, bersyukur, dan tetap terhubung dengan hal-hal spiritual—sebuah warisan budaya yang bertahan di era modern.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

🏡 Engawa: Teras Kayu yang Jadi Batas Antara Dalam dan Luar Rumah

10 July 2025 - 13:30 WIB

🎋 Tanabata: Festival Harapan yang Ditulis di Kertas Warna-Warni

9 July 2025 - 13:30 WIB

🏮 Noren: Tirai Tradisional Jepang yang Punya Banyak Arti

9 July 2025 - 06:23 WIB

🙇‍♂️ “Sumimasen”: Satu Kata Seribu Makna dalam Budaya Jepang

5 July 2025 - 18:30 WIB

Kenapa Banyak Orang Jepang Lebih Suka Mandi di Malam Hari? Ritual Relaksasi Sebelum Tidur

4 July 2025 - 18:30 WIB

Trending on Culture