Sekitar 100 “ninja” terlihat di beberapa tempat wisata di Tokyo pada 23 November dalam acara tur khusus yang mempromosikan kota Iga di Prefektur Mie dan Koka di Prefektur Shiga — dua daerah yang terkenal sebagai tempat lahir aliran ninja utama Jepang.
Tur dan Kostum Ninja
Para peserta, yang mengenakan kostum ninja, menempuh jarak sekitar 14 kilometer di bawah langit cerah, mengejutkan pejalan kaki di sepanjang jalan. Turis asing terlihat antusias berfoto bersama mereka, dan para ninja membalas dengan pose khas mereka. Acara ini, yang diadakan oleh Shinobi-no-Sato Iga Koka Ninja Council, bertujuan untuk mempromosikan kota-kota tersebut sekaligus memanjakan penggemar ninja.
Peserta tur berasal dari berbagai daerah, mulai dari Utsunomiya di Jepang timur hingga Hyogo dan Tokushima di barat. Mereka mengenakan kostum ninja, baik dari persewaan panitia maupun milik pribadi, di sebuah tenda di Ueno Park sebelum memulai perjalanan pada pukul 9:30 pagi.
Rute dan Penjelasan Sejarah
Rute tur dirancang oleh Yuji Yamada, seorang profesor di Universitas Mie yang juga pakar studi ninja. Dimulai dari Ueno Park, peserta berjalan ke distrik Kanda Surugadai di Chiyoda Ward, yang memiliki sejarah terkait penduduk Koka. Setelah itu, mereka menggunakan kereta bawah tanah menuju Tsukiji dan melanjutkan perjalanan ke berbagai lokasi, termasuk:
- Jembatan Kachidoki: Daerah ini dahulu dikenal sebagai wilayah milik penduduk Iga.
- Teater Kabukiza dan Ginza: Menyusuri distrik perbelanjaan terkenal.
- Hibiya Park dan Kasumigaseki: Melintasi kawasan pemerintahan dengan penjagaan ketat.
Rombongan kemudian mencapai Akasaka, tempat Profesor Yamada menjelaskan sejarah lahan yang diberikan kepada penduduk Iga. Tur berakhir di Hatonomori Hachiman Jinja, di mana peserta mempelajari sejarah kelompok Koka-gumi yang pernah tinggal di daerah tersebut.
Antusiasme Peserta
Seorang peserta berusia 53 tahun dari Hachioji, Tokyo, mengungkapkan kekagumannya terhadap tur ini. “Penjelasan Profesor Yamada memberikan konteks sejarah yang membuat tur ini lebih dari sekadar parade kostum.”
Acara yang Terus Diminati
Dimulai pada 2014, tur ini terus menarik perhatian, terutama dari penduduk wilayah Kanto. Setelah sempat dihentikan pada 2020-2022 akibat pandemi, acara ini kini kembali dengan semangat baru. Dengan kombinasi budaya, sejarah, dan kesenangan, tur ini berhasil mempromosikan warisan ninja Jepang sekaligus memberikan pengalaman unik bagi para peserta dan pengunjung Tokyo.
Sc : mainichi