Kabinet Perdana Menteri Shigeru Ishiba akan segera mengesahkan paket stimulus ekonomi senilai ¥39 triliun (sekitar Rp 3.978 triliun) untuk mendukung daya beli masyarakat yang tertekan oleh lonjakan harga kebutuhan hidup. Langkah ini akan difinalisasi pada hari Jumat mendatang.
Langkah-Langkah Utama dalam Paket Stimulus
- Subsidi Energi
- Subsidi untuk tagihan listrik dan gas akan kembali diberlakukan.
- Subsidi harga bensin, yang awalnya berakhir akhir tahun ini, akan diperpanjang untuk meringankan beban biaya bahan bakar.
- Bantuan Tunai untuk Rumah Tangga Berpenghasilan Rendah
- Bantuan langsung untuk rumah tangga yang bebas dari pajak penduduk.
- Tambahan dukungan keuangan untuk keluarga dengan anak juga sedang dibahas.
- Keringanan Pajak
- Rencana kenaikan ambang batas penghasilan bebas pajak untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
- Ambang batas yang saat ini berada di ¥1,03 juta dapat meningkat hingga ¥1,78 juta, meskipun langkah ini diperkirakan akan mengurangi pendapatan pajak tahunan sebesar ¥7-8 triliun.
Konteks Ekonomi
- Pertumbuhan Ekonomi: Jepang mencatat pertumbuhan ekonomi positif selama dua kuartal berturut-turut, didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat.
- Tantangan: Para ekonom memperingatkan adanya penurunan daya beli akibat berakhirnya subsidi energi, pelemahan yen, dan berkurangnya dampak pemotongan pajak sebelumnya.
- Kesehatan Fiskal: Meski kondisi fiskal Jepang terburuk di antara negara-negara maju, pemerintah tetap berkomitmen untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan melalui langkah-langkah fiskal.
Pendanaan dan Proses Legislasi
- Anggaran tambahan senilai ¥13,9 triliun akan digunakan untuk mendanai langkah-langkah ini.
- Pengeluaran fiskal dan pinjaman dalam paket ini diperkirakan mencapai ¥22 triliun, dengan kontribusi signifikan dari investasi sektor swasta.
- Partai Demokratik Liberal (LDP) yang berkuasa dan mitra koalisinya, Komeito, telah mengamankan dukungan dari partai oposisi untuk memastikan pengesahan di parlemen.
Paket ini bertujuan memberikan bantuan langsung kepada rumah tangga yang menghadapi tekanan harga. Fokus pada subsidi energi dan peningkatan pendapatan rumah tangga diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat, yang menjadi pendorong utama perekonomian.
Dengan stimulus besar ini, Jepang menunjukkan komitmennya untuk menstabilkan ekonomi dan mendukung rakyat di tengah inflasi global dan tantangan domestik.
Sc : kyodo