Menu

Dark Mode
Gundam Base Pertama di AS Resmi Dibuka di Chicago, Hadirkan Produk Eksklusif dan Patung Gundam Setinggi 6 Kaki Mau Sewa Kimono? Bahasa Jepang untuk Dunia Penyewaan Kimono: Biar Lancar Saat Dressing & Photoshoot Jepang Luncurkan Bus Malam dengan Kursi Rata ala “Kapsul Tidur”, Nyaman untuk Perjalanan 10 Jam Code Geass Umumkan Anime Baru, Kolaborasi dengan Gundam Wing, dan Deretan Proyek Besar untuk Ulang Tahun ke-20 Gundam Hathaway Tayang Versi Re-Cut di TV, Sekaligus Umumkan Update Film Kedua Jepang Kembangkan Layanan Ride-Share Berbasis AI

Culture

Yabusame: Memanah dari Kuda sebagai Doa untuk Hasil Panen

badge-check


					Yabusame: Memanah dari Kuda sebagai Doa untuk Hasil Panen Perbesar

Di Jepang, ada tradisi unik yang menggabungkan ketangkasan, keberanian, dan doa spiritual: Yabusame (流鏑馬). Ini adalah seni memanah sambil menunggang kuda, yang tidak hanya menjadi pertunjukan menarik, tapi juga ritual doa untuk keberhasilan panen dan kesejahteraan masyarakat.

Asal-usul Yabusame

Yabusame pertama kali dikenal pada era Kamakura (abad ke-12). Pada masa itu, samurai berlatih menembak panah dari kuda untuk meningkatkan keterampilan tempur mereka. Namun, seiring waktu, praktik ini juga dihubungkan dengan upacara keagamaan, terutama untuk memohon hasil panen yang baik dan perlindungan dari bencana.

Bagaimana Yabusame Dilakukan

Dalam Yabusame, penunggang kuda berpakaian tradisional samurai, menunggang kuda berlari di lintasan panjang. Di sepanjang lintasan, ada beberapa target kayu berbentuk bulat atau persegi yang harus ditembak dengan busur. Ketepatan menembak menunjukkan keterampilan samurai sekaligus keberhasilan doa yang dipanjatkan.

Makna Spiritual Yabusame

Yabusame bukan sekadar atraksi atau latihan fisik. Setiap panah yang dilepaskan dianggap sebagai doa yang membawa berkah. Ketepatan panah dipercaya membawa keberuntungan bagi desa dan petani, menjamin panen yang melimpah, dan melindungi masyarakat dari bencana alam.

Yabusame di Era Modern

Saat ini, Yabusame sering dipertunjukkan di festival budaya, kuil, atau acara pariwisata. Meskipun fungsinya lebih ke hiburan dan pelestarian budaya, ritual ini tetap dihormati sebagai simbol hubungan antara manusia, alam, dan kepercayaan spiritual.

Festival Yabusame terkenal di beberapa tempat, seperti Kuil Tsurugaoka Hachimangu di Kamakura dan Kuil Shimogamo di Kyoto, yang menarik banyak wisatawan domestik maupun internasional.


Yabusame mengajarkan kita tentang keberanian, ketepatan, dan rasa hormat terhadap tradisi serta alam. Di balik keindahan busur dan panah yang melesat dari punggung kuda, tersimpan doa untuk kehidupan yang harmonis antara manusia dan bumi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture