Menu

Dark Mode
Pria 55 Tahun Tewas setelah Kepalanya Terjepit Pintu Lift di Pabrik Osaka Baterai Ponsel Terbakar Singkat di Shinkansen Tokaido, Tidak Ada Korban Gintama Akan Mendapat Film Kompilasi Baru “Shin-Gekijōban Gintama: Yoshiwara Daienjō” pada 2026 Kagura: Tarian Ritual Shinto untuk Memanggil Dewa Elex Media Rilis Manga “The Decagon House Murders” Karya Hiro Kiyohara di Indonesia pada 27 Agustus Cara Membaca Menu Jepang Tanpa Bisa Kanji Sewaktu Traveling

News

Wisatawan ke Jepang Januari-Juli 2025 Hampir 25 Juta, Pelancong Indonesia Duduki Peringkat 11 Terbanyak

badge-check


					Wisatawan ke Jepang Januari-Juli 2025 Hampir 25 Juta, Pelancong Indonesia Duduki Peringkat 11 Terbanyak Perbesar

Jepang terus menjadi destinasi favorit wisatawan mancanegara, termasuk dari Indonesia. Data terbaru Japan National Tourism Organization (JNTO) mencatat, sepanjang Januari–Juli 2025, jumlah pengunjung asing ke Jepang mencapai 24.955.400 juta orang, meningkat 18,4 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Dari jumlah tersebut, 373.600 wisatawan berasal dari Indonesia, menempatkan Indonesia di peringkat ke-11 sebagai penyumbang turis terbanyak. Pada bulan Juni, tercatat 51.500 wisatawan Indonesia yang masuk Jepang, menunjukkan antusiasme tinggi, khususnya generasi muda yang tertarik dengan budaya pop, kuliner, dan festival musiman Jepang.

Meski demikian, angka ini masih jauh di bawah negara Asia Timur seperti Tiongkok (797.900 wisatawan), Korea Selatan (729.800), dan Taiwan (585.000) pada bulan yang sama.

“Pasar utama Jepang masih didominasi wisatawan dari Tiongkok, Korea, dan Taiwan. Namun, kontribusi negara Asia Tenggara seperti Indonesia mulai menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil,” tulis laporan resmi JNTO.

Tamaki Hatakenaka, Executive Director JNTO Jakarta, menegaskan bahwa Jepang menargetkan pencapaian besar secara global, bukan berdasarkan tiap negara. “Pada tahun 2030, Jepang ingin mencapai 60 juta pengunjung dari seluruh dunia dalam satu tahun. Kami tidak menetapkan jumlah per negara, tetapi target globalnya adalah 60 juta orang,” ujar Tamaki dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Jepang, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2025).

Pertumbuhan pesat wisatawan asing juga membawa tantangan, terutama terkait isu overtourism. Banyak wisatawan masih berfokus pada Tokyo, Osaka, dan Kyoto, yang disebut sebagai kawasan “Golden Roof”. Fenomena ini membuat beberapa destinasi terlalu padat, berpotensi mengurangi kenyamanan penduduk lokal maupun wisatawan.

Untuk mengatasi hal tersebut, JNTO kini mulai mendorong promosi ke wilayah lain di Jepang. “Kami menggunakan media sosial dan website untuk memberikan informasi terkait lokasi di luar ketiga kota tersebut. Memberitahu mereka bahwa Jepang juga memiliki area lain yang sangat menarik,” jelas Tamaki. Saat ini, 70 persen berita yang disampaikan JNTO menyoroti area di luar Tokyo, Osaka, dan Kyoto.

Sc : statistics.jnto.go.jp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pria 55 Tahun Tewas setelah Kepalanya Terjepit Pintu Lift di Pabrik Osaka

23 August 2025 - 18:10 WIB

Baterai Ponsel Terbakar Singkat di Shinkansen Tokaido, Tidak Ada Korban

23 August 2025 - 17:10 WIB

Gintama Akan Mendapat Film Kompilasi Baru “Shin-Gekijōban Gintama: Yoshiwara Daienjō” pada 2026

23 August 2025 - 16:30 WIB

Jepang dan Negara-Negara Afrika Sepakat Kerja Sama Mineral Penting untuk Keamanan Ekonomi Global

23 August 2025 - 10:10 WIB

Pria Korea Selatan Ditangkap di Tokyo karena Diduga Rekam Ilegal Film “Demon Slayer” di Bioskop

22 August 2025 - 17:30 WIB

Trending on News