Shichi-Go-San (七五三) adalah salah satu tradisi paling manis di Jepang yang merayakan pertumbuhan dan kesehatan anak-anak. Nama “Shichi-Go-San” berarti tujuh-lima-tiga, merujuk pada usia anak yang dirayakan: tiga dan lima tahun untuk anak laki-laki, tiga dan tujuh tahun untuk anak perempuan.
Asal Usul Shichi-Go-San
Tradisi ini bermula pada periode Edo (1603–1868), ketika keluarga samurai dan bangsawan Jepang ingin menandai pertumbuhan anak-anak mereka dengan ritual khusus. Awalnya, Shichi-Go-San adalah upacara sederhana untuk meminta perlindungan dewa agar anak tetap sehat dan selamat, namun kini menjadi momen penuh warna dan kegembiraan.
Pakaian Kimono dan Hakama
Salah satu daya tarik Shichi-Go-San adalah pakaian tradisional yang dikenakan anak-anak:
-
Kimono: Anak perempuan biasanya mengenakan kimono warna-warni lengkap dengan obi (ikat pinggang).
-
Hakama: Anak laki-laki sering memakai hakama, celana panjang tradisional, dipadukan dengan haori (jaket pendek).
Pakaian ini bukan hanya simbol keindahan, tapi juga menandakan status dan kebahagiaan keluarga.
Ritual di Kuil
Anak-anak dan keluarga biasanya mengunjungi kuil Shinto untuk doa dan berkat. Di kuil, mereka akan menerima Chitose Ame (千歳飴), permen panjang berwarna merah dan putih yang melambangkan panjang umur dan pertumbuhan sehat. Permen ini dibungkus dalam kantong bergambar bangau dan penyu, simbol keberuntungan dan umur panjang.
Shichi-Go-San di Era Modern
Meskipun tradisi ini berakar di masa lalu, Shichi-Go-San tetap populer di Jepang modern. Banyak keluarga yang menyewa jasa fotografer profesional untuk mengabadikan momen anak-anak berpakaian kimono. Selain itu, beberapa kuil kini juga menyediakan fasilitas khusus bagi wisatawan yang ingin ikut merayakan.
Shichi-Go-San bukan hanya tentang pakaian cantik atau permen manis, tapi tentang menghargai pertumbuhan anak, doa untuk kesehatan mereka, dan merayakan kebahagiaan keluarga. Tradisi ini tetap menjadi jembatan antara budaya Jepang klasik dan kehidupan modern, penuh warna, makna, dan kehangatan.