Nihonga (日本画) adalah istilah untuk lukisan tradisional Jepang yang mempertahankan teknik, bahan, dan filosofi klasik meski dunia seni terus berkembang. Kata “Nihonga” secara harfiah berarti “lukisan Jepang”, dan dibedakan dari Yōga, yaitu lukisan bergaya Barat.
Ciri Khas Nihonga
Beberapa elemen yang membuat Nihonga unik antara lain:
-
Bahan alami: Pigmen yang digunakan berasal dari mineral, batu, atau tumbuhan, dicampur dengan lem alami.
-
Media tradisional: Nihonga biasanya dilukis di kertas washi atau sutra, bukan kanvas modern.
-
Teknik klasik: Teknik sapuan kuas, layering, dan penggunaan garis halus menjadi ciri khas yang sulit ditiru dengan cat minyak atau akrilik.
-
Tema alam dan budaya: Alam, bunga, burung, dan lanskap Jepang menjadi subjek utama, seringkali dikombinasikan dengan nuansa spiritual atau simbolik.
Sejarah Singkat
Nihonga mulai dikenal luas pada periode Meiji (1868–1912), ketika Jepang membuka diri terhadap Barat. Seniman tradisional kemudian memformalkan teknik klasik menjadi aliran seni yang diakui di sekolah seni modern. Meski Yōga mulai populer, Nihonga bertahan sebagai simbol identitas budaya Jepang.
Nihonga di Era Modern
Saat ini, banyak seniman Jepang tetap menciptakan Nihonga dengan sentuhan modern, misalnya menambahkan perspektif kontemporer atau tema sosial, tanpa meninggalkan teknik tradisional. Beberapa karya bahkan diekspor ke seluruh dunia dan dipamerkan di galeri internasional, menunjukkan bahwa seni tradisional bisa hidup berdampingan dengan modernitas.
Nihonga bukan sekadar lukisan; ia adalah jembatan antara masa lalu dan masa kini, memadukan keindahan alam, filosofi Jepang, dan keahlian tangan yang diwariskan dari generasi ke generasi. Seni ini membuktikan bahwa tradisi bisa tetap relevan bahkan di era globalisasi.










