Di Jepang, musim panas identik dengan festival yang meriah. Salah satunya adalah Awa Odori (阿波踊り), tarian rakyat tradisional dari Prefektur Tokushima yang menjadi salah satu festival tari terbesar di Jepang. Setiap bulan Agustus, kota Tokushima berubah menjadi lautan musik, tawa, dan gerakan tari yang penuh energi.
Asal Usul Awa Odori
Awa Odori berakar dari zaman Azuchi-Momoyama (abad ke-16). Menurut cerita populer, tarian ini pertama kali muncul saat perayaan pembukaan Kastil Tokushima. Penduduk yang bergembira menari sambil menyanyi dengan gaya bebas, dan sejak itu tradisi ini diwariskan turun-temurun hingga kini.
Nama “Awa” berasal dari nama lama Tokushima, yaitu Provinsi Awa, sementara “Odori” berarti tarian.
Gerakan Tarian yang Khas
Awa Odori terkenal dengan gerakannya yang ceria dan kadang disebut “tarian orang mabuk” karena langkahnya lincah dan ekspresif. Penari biasanya:
-
Laki-laki: Melangkah dengan kaki terbuka lebar, gerakan kuat, penuh semangat.
-
Perempuan: Mengenakan yukata elegan dan topi anyaman (amigasa), menari dengan langkah kecil namun anggun.
Mereka menari mengikuti irama musik tradisional yang disebut narimono, dimainkan dengan shamisen, taiko, shinobue (seruling), dan kane (gong kecil).
Lagu yang Ikonik
Salah satu hal yang membuat Awa Odori begitu unik adalah nyanyiannya yang khas. Lirik paling terkenal berbunyi:
“Odoru aho ni, miru aho. Onaji aho nara, odoranya son son!”
(Penari itu bodoh, penonton juga bodoh. Kalau sama-sama bodoh, lebih baik menari!)
Syair ini mencerminkan semangat festival: hidup harus dinikmati dengan menari, bukan hanya menonton.
Festival yang Menghidupkan Kota
Selama festival Awa Odori yang digelar pada 12–15 Agustus, lebih dari 1 juta orang datang ke Tokushima untuk ikut serta. Jalanan dipenuhi kelompok penari (disebut ren) yang menampilkan tarian berjam-jam. Tak hanya penari profesional, pengunjung pun bisa ikut dalam sesi “niwaka odori”, di mana siapa saja boleh menari bersama.
Lebih dari Sekadar Hiburan
Bagi masyarakat Tokushima, Awa Odori bukan sekadar pesta tari. Festival ini menjadi:
-
Identitas budaya lokal yang diwariskan lebih dari 400 tahun.
-
Ritual sosial untuk merayakan kebersamaan di musim panas.
-
Daya tarik pariwisata yang mendunia, memperkenalkan Jepang lewat seni tari.
✨ Awa Odori adalah simbol sukacita orang Jepang: menari, tertawa, dan melupakan sejenak kesibukan hidup. Seperti syair terkenalnya, mungkin hidup memang lebih indah jika kita ikut menari, bukan hanya menonton.