Menu

Dark Mode
Gundam Base Pertama di AS Resmi Dibuka di Chicago, Hadirkan Produk Eksklusif dan Patung Gundam Setinggi 6 Kaki Mau Sewa Kimono? Bahasa Jepang untuk Dunia Penyewaan Kimono: Biar Lancar Saat Dressing & Photoshoot Jepang Luncurkan Bus Malam dengan Kursi Rata ala “Kapsul Tidur”, Nyaman untuk Perjalanan 10 Jam Code Geass Umumkan Anime Baru, Kolaborasi dengan Gundam Wing, dan Deretan Proyek Besar untuk Ulang Tahun ke-20 Gundam Hathaway Tayang Versi Re-Cut di TV, Sekaligus Umumkan Update Film Kedua Jepang Kembangkan Layanan Ride-Share Berbasis AI

Culture

Awa Odori: Tarian Rakyat yang Menghidupkan Kota Tokushima

badge-check


					Awa Odori: Tarian Rakyat yang Menghidupkan Kota Tokushima Perbesar

Di Jepang, musim panas identik dengan festival yang meriah. Salah satunya adalah Awa Odori (阿波踊り), tarian rakyat tradisional dari Prefektur Tokushima yang menjadi salah satu festival tari terbesar di Jepang. Setiap bulan Agustus, kota Tokushima berubah menjadi lautan musik, tawa, dan gerakan tari yang penuh energi.

Asal Usul Awa Odori

Awa Odori berakar dari zaman Azuchi-Momoyama (abad ke-16). Menurut cerita populer, tarian ini pertama kali muncul saat perayaan pembukaan Kastil Tokushima. Penduduk yang bergembira menari sambil menyanyi dengan gaya bebas, dan sejak itu tradisi ini diwariskan turun-temurun hingga kini.

Nama “Awa” berasal dari nama lama Tokushima, yaitu Provinsi Awa, sementara “Odori” berarti tarian.

Gerakan Tarian yang Khas

Awa Odori terkenal dengan gerakannya yang ceria dan kadang disebut “tarian orang mabuk” karena langkahnya lincah dan ekspresif. Penari biasanya:

Mereka menari mengikuti irama musik tradisional yang disebut narimono, dimainkan dengan shamisen, taiko, shinobue (seruling), dan kane (gong kecil).

Lagu yang Ikonik

Salah satu hal yang membuat Awa Odori begitu unik adalah nyanyiannya yang khas. Lirik paling terkenal berbunyi:

“Odoru aho ni, miru aho. Onaji aho nara, odoranya son son!”
(Penari itu bodoh, penonton juga bodoh. Kalau sama-sama bodoh, lebih baik menari!)

Syair ini mencerminkan semangat festival: hidup harus dinikmati dengan menari, bukan hanya menonton.

Festival yang Menghidupkan Kota

Selama festival Awa Odori yang digelar pada 12–15 Agustus, lebih dari 1 juta orang datang ke Tokushima untuk ikut serta. Jalanan dipenuhi kelompok penari (disebut ren) yang menampilkan tarian berjam-jam. Tak hanya penari profesional, pengunjung pun bisa ikut dalam sesi “niwaka odori”, di mana siapa saja boleh menari bersama.

Lebih dari Sekadar Hiburan

Bagi masyarakat Tokushima, Awa Odori bukan sekadar pesta tari. Festival ini menjadi:

  • Identitas budaya lokal yang diwariskan lebih dari 400 tahun.

  • Ritual sosial untuk merayakan kebersamaan di musim panas.

  • Daya tarik pariwisata yang mendunia, memperkenalkan Jepang lewat seni tari.


Awa Odori adalah simbol sukacita orang Jepang: menari, tertawa, dan melupakan sejenak kesibukan hidup. Seperti syair terkenalnya, mungkin hidup memang lebih indah jika kita ikut menari, bukan hanya menonton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture