Biaya operasional World Exposition (Expo Dunia) di Osaka diperkirakan akan menunjukkan surplus hingga 28 miliar yen, menurut penyelenggara pada Selasa.
Perkiraan surplus sebesar 23 hingga 28 miliar yen ini terutama berasal dari penjualan tiket. Penjualan merchandise acara, makanan, dan minuman juga memberikan kontribusi terhadap kelebihan dana tersebut.
Angka tersebut diungkapkan dalam rapat dewan luar biasa terakhir dari Japan Association for the 2025 World Exposition, menjelang penutupan acara pada Senin depan.
“Kami ingin menggunakan surplus ini untuk menyampaikan warisan dari Expo ini,” kata Masakazu Tokura, ketua asosiasi sekaligus mantan ketua Federasi Bisnis Jepang (Keidanren), kelompok lobi bisnis terbesar di Jepang.
Mencapai titik impas (break even) telah dianggap sebagai indikator utama kesuksesan acara, yang sebelumnya ditetapkan para pemangku kepentingan sebagai “prioritas tertinggi.”
Penyelenggara juga mengonfirmasi rencana untuk mempertahankan sebagian struktur atap kayu ikonik “Grand Ring” di lokasi acara.
Diskusi juga dilakukan mengenai kemungkinan menggunakan dana cadangan untuk pemeliharaan venue, termasuk biaya perawatan dan pembongkaran hati-hati struktur kayu tersebut agar bisa digunakan kembali.
Hingga Jumat, penjualan tiket mencapai sekitar 22,07 juta lembar, sementara jumlah pengunjung umum melampaui 23 juta orang pada Minggu.
Pihak penyelenggara mengatakan bahwa jumlah total pengunjung bisa melampaui 25 juta orang pada saat upacara penutupan acara.
Sc : JT