Menu

Dark Mode
Karōshi: Fenomena Kematian karena Kerja Berlebihan di Jepang Film Kedua “Mobile Suit Gundam Hathaway: The Sorcery of Nymph Circe” Tayang Januari 2026, Bandai Namco Rilis Trailer Baru Takikomi Gohan: Nasi Campur Ala Jepang yang Lezat dan Bergizi 🏆 Frasa Jepang Saat Menyemangati Tim Olahraga Jepang Susun Strategi Nasional untuk Kembangkan AI Domestik, Kurangi Ketergantungan pada Teknologi Asing Perusahaan Jepang Gunakan Aplikasi dan Kebijakan Baru untuk Cegah Karyawan Muda Cepat Resign

News

Jepang Siapkan Program Sarjana–Magister Terpadu 5 Tahun untuk Cetak Tenaga Ahli Lebih Cepat

badge-check


					Jepang Siapkan Program Sarjana–Magister Terpadu 5 Tahun untuk Cetak Tenaga Ahli Lebih Cepat Perbesar

Pemerintah Jepang tengah bersiap melakukan reformasi besar dalam sistem pendidikan pascasarjana dengan memperkenalkan program terpadu sarjana–magister selama lima tahun di seluruh negeri. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah mahasiswa pascasarjana serta memperbanyak tenaga profesional terampil di tengah menyusutnya populasi tenaga kerja Jepang.

Kementerian Pendidikan Jepang mengajukan proposal ini pada Rabu (2 Oktober) dalam sidang subkomite Dewan Pusat Pendidikan (Central Council for Education), dengan target penerapan resmi paling cepat tahun ajaran 2026.

Dalam sistem saat ini, mahasiswa di Jepang biasanya menempuh empat tahun studi sarjana dan dua tahun studi magister. Reformasi baru ini akan memangkas total waktu menjadi lima tahun, dengan memungkinkan mahasiswa menyelesaikan program magister hanya dalam satu tahun setelah menyelesaikan empat tahun program sarjana.

Selain itu, mahasiswa juga akan dapat mengambil mata kuliah tingkat magister selagi masih berstatus mahasiswa sarjana, menciptakan jalur pendidikan yang lebih fleksibel dan efisien untuk menghasilkan lulusan siap kerja dengan kualifikasi tinggi.

Sejumlah universitas besar Jepang sebenarnya telah mulai menguji model pendidikan terpadu ini.
Hitotsubashi University, misalnya, menawarkan program sarjana–magister 5 tahun di bidang bisnis, ekonomi, hukum, dan ilmu sosial. Sementara itu, Keio University meluncurkan program “4-Year Integrated Bachelor’s–Master’s Program” yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan kedua jenjang dalam waktu singkat melalui kurikulum berkesinambungan.

Reformasi ini juga tidak lepas dari tantangan demografis Jepang yang menghadapi penurunan populasi usia produktif dan kekurangan tenaga ahli di berbagai sektor industri.
Menurut laporan Reuters, banyak daerah dan usaha kecil di Jepang mengalami kesulitan merekrut pekerja, bahkan untuk posisi dengan keahlian dasar.

Dengan mempercepat jalur pendidikan tinggi, pemerintah berharap dapat memperbanyak lulusan dengan keterampilan lanjutan di bidang teknologi, energi, serta layanan publik. Selain itu, reformasi ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak mahasiswa internasional dan pekerja profesional dewasa yang ingin melanjutkan studi singkat untuk meningkatkan kompetensi.

Reformasi pendidikan tinggi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang Jepang untuk mencetak lebih banyak tenaga ahli berdaya saing global, sekaligus menjawab tantangan demografi yang membuat negara itu kekurangan sumber daya manusia di masa depan.

Sc : JT

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Warga Indonesia Ditangkap di Suzuka karena Diduga Tinggal Ilegal Selama 9,5 Tahun

14 October 2025 - 13:10 WIB

Pasangan Lansia Diserang Beruang di Gunma, Polisi Imbau Warga Waspada

14 October 2025 - 11:10 WIB

World Expo Osaka 2025 Resmi Ditutup Setelah Enam Bulan, Dikunjungi Lebih dari 25 Juta Orang

14 October 2025 - 10:10 WIB

Toyota dan Sumitomo Metal Mining Kembangkan Material Katoda untuk Baterai Solid-State, Target Rilis Mobil Listrik 2027–2028

13 October 2025 - 18:30 WIB

Cedera Usai Bela Liverpool, Wataru Endo Mundur dari Timnas Jepang untuk Jeda Internasional Oktober

13 October 2025 - 16:30 WIB

Trending on News