Menu

Dark Mode
Menlu Sugiono & Menhan Sjafrie Bertemu PM Jepang Takaichi Perkuat Kemitraan Strategis Pengunjung Asing ke Jepang Meningkat 17,6% di Oktober Hampir 3,9 Juta Orang Azuki Resmi Ganti Nama Menjadi “Omoi” untuk Mulai Babak Baru dalam Dunia Manga Digital Ibu di Jepang Dituduh Bunuh Putrinya dan Simpan Jasad dalam Freezer A-chan Perfume Umumkan Pernikahan dengan Pria Non-Seleb Kesalahan Umum Orang Indonesia Saat Pertama Kali ke Jepang

Culture

Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru untuk Menyambut Dewa Keberuntungan

badge-check


					Kadomatsu: Hiasan Bambu Tahun Baru untuk Menyambut Dewa Keberuntungan Perbesar

Saat memasuki tahun baru, hampir setiap rumah dan toko di Jepang akan memasang hiasan bambu unik di depan pintu.
Hiasan itu disebut Kadomatsu (門松) — simbol penting dalam tradisi Shōgatsu (perayaan Tahun Baru Jepang).

Kadomatsu bukan sekadar dekorasi.
Benda ini dipercaya sebagai penanda jalan bagi para dewa keberuntungan agar mau singgah ke rumah manusia dan membawa berkah untuk setahun ke depan.


Apa Itu Kadomatsu?

Kadomatsu terbuat dari beberapa elemen utama:

Biasanya bambu dipotong miring, sehingga bagian dalamnya terlihat.
Bentuk ini dipercaya memudahkan kami (dewa) untuk masuk dan tinggal sementara.


Makna Spiritual Kadomatsu

Menurut kepercayaan Shinto, pada awal tahun Toshigami-sama (Dewa Tahun Baru) turun ke bumi untuk memberi berkah:

Rezeki, kesehatan, hasil panen, dan kesuksesan sepanjang tahun.

Kadomatsu berfungsi sebagai rumah sementara bagi dewa tersebut.
Itulah mengapa ia ditempatkan di kedua sisi gerbang atau pintu masuk — sebagai penyambutan yang penuh hormat.


Kapan Kadomatsu Dipasang?

Ada aturan yang dianggap membawa keberuntungan:

  • Dipasang: setelah Natal, idealnya 28 Desember

  • Dihindari: 29 Desember (angka 9 dikaitkan dengan kemalangan)

  • Juga dihindari: 31 Desember (kesannya terburu-buru, tidak sopan pada dewa)

Kadomatsu biasanya diturunkan sekitar tanggal 7 Januari
setelah dewa dipercaya kembali ke tempat asalnya.


Tidak Boleh Dibuang Sembarangan

Karena berkaitan dengan dewa, Kadomatsu tidak boleh langsung dibuang.
Tradisi Dondoyaki dilakukan dengan membakarnya secara ritual di kuil Shinto agar kesuciannya kembali kepada para dewa.


Kadomatsu adalah bentuk penghormatan dan rasa syukur masyarakat Jepang—
mengundang keberuntungan di tahun baru sambil menjaga hubungan harmonis dengan alam dan para dewa.

Hiasan sederhana, tetapi sarat doa dan makna spiritual yang sudah dijaga turun-temurun dari zaman kuno.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Higan: Tradisi Ziarah ke Makam Saat Perubahan Musim di Jepang

18 November 2025 - 16:33 WIB

Telat Sedikit Sama dengan Tidak Profesional: Kenapa Tepat Waktu Itu Harga Mati di Jepang?

17 November 2025 - 20:00 WIB

Budaya Kerja “Hansei”: Refleksi Diri Setelah Gagal

12 November 2025 - 20:00 WIB

Enam Warisan Budaya Takbenda Baru dari Jepang Direkomendasikan Masuk Daftar UNESCO

12 November 2025 - 16:10 WIB

Tradisi Otoshidama: Amplop Uang Anak-Anak Saat Tahun Baru Jepang

10 November 2025 - 17:45 WIB

Trending on Culture