Bahasa Jepang terkenal dengan kekayaan kosakatanya yang mendalam, dan salah satu hal yang paling menarik adalah kata-kata yang hanya muncul pada musim-musim tertentu. Beberapa kata ini menggambarkan fenomena alam atau perasaan yang sangat khas dari waktu tersebut. Mari kita telusuri beberapa kata unik yang hanya muncul di musim tertentu di Jepang!
1. “Akiyama” (秋山) – “Gunung Musim Gugur”
Saat musim gugur tiba di Jepang, kata “Akiyama” mulai terdengar. Kata ini menggambarkan keindahan pegunungan yang dipenuhi dengan daun-daun berwarna merah, kuning, dan oranye. Orang Jepang sering mendaki gunung di musim gugur untuk menikmati pemandangan ini, sebuah tradisi yang dikenal dengan nama “koyo” atau “momijigari”.
2. “Komorebi” (木漏れ日) – “Cahaya Matahari yang Menyelinap di Antara Daun”
Meskipun kata ini bisa muncul sepanjang tahun, “komorebi” sangat terasa saat musim semi dan musim gugur, ketika cahaya matahari menyelinap melalui celah-celah daun yang rimbun. Kata ini menggambarkan pemandangan yang indah dan menenangkan, yang sering dianggap sebagai simbol ketenangan dan kedamaian alam.
3. “Hanami” (花見) – “Melihat Bunga Sakura”
Tidak ada yang lebih ikonik di Jepang selain musim semi dan “hanami” – tradisi menikmati keindahan bunga sakura yang sedang mekar. Masyarakat Jepang berkumpul di bawah pohon sakura untuk menikmati waktu bersama teman dan keluarga, menikmati piknik, dan mengagumi keindahan bunga sakura yang hanya mekar dalam waktu singkat.
4. “Yukimi” (雪見) – “Melihat Salju”
Ketika musim dingin tiba dan salju mulai turun, kata “yukimi” digunakan untuk menggambarkan aktivitas menikmati pemandangan salju. Orang Jepang sering menikmati teh panas sambil duduk di dekat jendela, melihat salju yang jatuh perlahan di luar. Kegiatan ini melambangkan ketenangan dan keindahan yang muncul dalam kesunyian musim dingin.
5. “Setsubun” (節分) – “Perayaan Menyambut Musim Semi”
Setsubun adalah tradisi yang dilakukan di Jepang pada akhir musim dingin untuk menyambut musim semi. Pada hari tersebut, orang Jepang melemparkan kedelai untuk mengusir roh jahat dan menyambut musim yang baru dengan harapan baik. Kata “setsubun” juga mencerminkan perubahan musim yang begitu penting dalam budaya Jepang.
6. “Shun” (旬) – “Musim Puncak Kualitas”
Kata ini digunakan untuk menggambarkan waktu terbaik dalam setahun untuk menikmati berbagai jenis makanan yang hanya tersedia pada musim tertentu. Misalnya, pada musim gugur, “shun” dapat merujuk pada ikan saba yang segar atau chestnut yang baru dipanen, yang menjadi favorit banyak orang Jepang di musim tersebut.
7. “Matsu no Ki” (松の木) – “Pohon Pinus di Musim Dingin”
Pohon pinus memiliki makna penting dalam budaya Jepang, terutama selama musim dingin. “Matsu no ki” adalah simbol ketahanan dan kekuatan karena pinus tetap hijau sepanjang tahun, bahkan di musim dingin yang keras. Kata ini sering digunakan dalam puisi dan seni Jepang untuk menggambarkan harapan dan daya tahan di tengah kesulitan.
8. “Tōka” (十日) – “Hari Kesepuluh Musim Panas”
Kata “tōka” merujuk pada perayaan yang berlangsung pada tanggal 10 Agustus, menandai puncak musim panas di Jepang. Biasanya, ini adalah waktu festival dan perayaan yang melibatkan api, kembang api, dan makan bersama keluarga. Kata ini juga menggambarkan rasa kegembiraan dan kebersamaan yang menyelimuti masyarakat Jepang pada puncak musim panas.
Dengan kata-kata yang unik ini, bahasa Jepang memberikan gambaran yang sangat kaya tentang bagaimana orang Jepang merasakan dan menghargai setiap musim. Setiap kata menggambarkan hubungan mendalam dengan alam dan budaya yang sangat spesial.