Petani di Aichi, Jepang, Hiroaki Asakura, belajar bertani dari ayahnya. Namun, perubahan iklim membuat pengalaman tersebut tidak cukup. Perusahaan Jepang mulai menyediakan solusi diagnosis hama pertanian berbasis AI melalui aplikasi smartphone untuk membantu petani meningkatkan hasil panen dan mengurangi penggunaan pestisida.
Perusahaan seperti Mirai Vegetable Garden dan Nihon Nohyaku Co. mengembangkan aplikasi AI untuk mengidentifikasi penyakit tanaman dan merekomendasikan pengendalian pestisida. Aplikasi ini menggunakan data besar dan pembelajaran mesin untuk memprediksi waktunya penggunaan pestisida.
Asakura, 50, menggunakan aplikasi Mirai untuk memantau kebun brokoli miliknya di Toyohashi. Aplikasi tersebut memprediksi kemungkinan penyakit black rot meningkat jika tidak ditangani. Ia memutuskan untuk menyemprotkan pestisida lebih awal dan berhasil mencegah penyakit.
Aplikasi Mirai mendukung 10 jenis tanaman dan memungkinkan petani berbagi informasi tentang serangan hama. Perusahaan pertanian lokal seperti JA Toyohashi dan JA Zen-Noh Gunma telah mengujicobakan aplikasi ini.
Presiden Mirai Vegetable Garden, Tomofumi Hatakeyama, menyatakan bahwa AI dapat membantu petani menghadapi perubahan iklim. Contohnya, penyakit yang biasanya terjadi di daerah hangat muncul di daerah yang lebih dingin.
Aplikasi AI lainnya dari Nihon Nohyaku dan NTT Data CCS dapat mengidentifikasi lebih dari 1.100 jenis hama dan gulma pada 25 jenis tanaman. Aplikasi ini telah diunduh sekitar 190.000 kali.
Sc : kyodo