Menu

Dark Mode
Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Sakae, Nagoya Toyota Siap Bangun Pabrik Kendaraan Listrik di Shanghai pada 2027 TKA Indonesia di Kagoshima Ditangkap Terkait Kasus Percobaan Pembunuhan Bayi Baru Lahir Terkena Serangan Siber, Sistem Maskapai JAL Lumpuh Bikin Penundaan dan Pembatalan Penerbangan Jepang Berikan Pinjaman Rp 3,9 Triliun untuk Indonesia untuk 2 Proyek Utama Rahasia Idiom dalam Bahasa Jepang: Ekspresi Penuh Makna yang Perlu Kamu Ketahui

News

Lebih dari 3.000 Karyawan Toshiba Ajukan Pensiun Dini di Tengah Upaya Restrukturisasi

badge-check


					Lebih dari 3.000 Karyawan Toshiba Ajukan Pensiun Dini di Tengah Upaya Restrukturisasi Perbesar

Lebih dari 3.000 karyawan grup perusahaan Toshiba di Jepang telah mengajukan program pensiun dini sebagai bagian dari rencana restrukturisasi perusahaan, menurut sumber yang mengetahui situasi tersebut pada Jumat. Jumlah ini setara dengan sekitar 5 persen dari total tenaga kerja domestik grup Toshiba.

Langkah ini dilakukan setelah Toshiba memutuskan untuk menjadi perusahaan privat tahun lalu melalui pembelian senilai 2 triliun yen (sekitar Rp 276 triliun) oleh konsorsium yang dipimpin oleh Japan Industrial Partners Inc.

Pada Mei, Toshiba mengumumkan akan memangkas hingga 6 persen dari tenaga kerjanya di Jepang, atau sekitar 4.000 karyawan, dengan menawarkan paket pensiun dini.

Karyawan yang mengajukan program ini dijadwalkan akan meninggalkan perusahaan pada akhir November. Mereka akan menerima uang pensiun dan bantuan mencari pekerjaan baru.

Sebagai tambahan, ratusan karyawan akan dipindahkan ke sektor-sektor pertumbuhan, seperti bisnis infrastruktur, untuk mengoptimalkan sumber daya manusia. Kantor pusat Toshiba di Tokyo juga akan digabungkan ke lokasi lain di Kawasaki, dekat ibu kota Jepang.

Toshiba, yang memiliki lebih dari 65.000 karyawan di grup perusahaannya di Jepang pada akhir September, diperkirakan akan mencatat kerugian terkait restrukturisasi ini pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Toshiba telah menghadapi berbagai masalah sejak 2010-an, mulai dari skandal akuntansi hingga kerugian besar pada unit nuklirnya di Amerika Serikat. Perusahaan ini menghapuskan pencatatan sahamnya pada Desember lalu untuk menghindari intervensi lebih lanjut dari para pemegang saham aktivis.

Sc : kyodo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pria Tewas Tertabrak Kereta di Stasiun Sakae, Nagoya

26 December 2024 - 20:00 WIB

TKA Indonesia di Kagoshima Ditangkap Terkait Kasus Percobaan Pembunuhan Bayi Baru Lahir

26 December 2024 - 18:10 WIB

Terkena Serangan Siber, Sistem Maskapai JAL Lumpuh Bikin Penundaan dan Pembatalan Penerbangan

26 December 2024 - 16:10 WIB

Jepang Berikan Pinjaman Rp 3,9 Triliun untuk Indonesia untuk 2 Proyek Utama

26 December 2024 - 15:35 WIB

Penduduk Asing di Okinawa Naik 50% Berkat Peluang Kerja di Industri Perhotelan

24 December 2024 - 15:10 WIB

Trending on News