Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang Saat Ke Event Natal & Illumination: Biar Makin Nyaman Menikmati Musim Dingin di Jepang Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya Novel Horor “Horror Collector” Dapat Adaptasi Anime TV, Tayang di NHK pada Musim Gugur 2026 Love Live! Nijigasaki Film Kedua Siap Tayang di Indonesia Januari 2025 Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026 Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

News

78% Pasangan Menikah di Jepang Tidak Membahas Perubahan Nama Keluarga Sebelum Menikah

badge-check


					78% Pasangan Menikah di Jepang Tidak Membahas Perubahan Nama Keluarga Sebelum Menikah Perbesar

Sebuah survei terbaru mengungkap bahwa tiga dari empat pasangan menikah di Jepang tidak pernah mendiskusikan siapa yang akan mengubah nama keluarga sebelum menikah, meskipun hukum Jepang mewajibkan pasangan untuk menggunakan nama keluarga yang sama.

Survei ini dilakukan secara online pada Oktober 2024 oleh Profesor Asako Miura dari Sekolah Pascasarjana Psikologi Sosial Universitas Osaka, dengan melibatkan sekitar 1.500 responden di seluruh Jepang. Dari jumlah tersebut, 726 orang yang sudah menikah (375 pria dan 351 wanita) ditanyai apakah mereka pernah berdiskusi mengenai nama keluarga yang akan digunakan setelah menikah.

Hasil Utama Survei:

  • 78% (566 orang) tidak pernah membahas perubahan nama keluarga.
  • 17% (126 orang) membahasnya sebelum menikah.
  • 5% (34 orang) tidak ingat apakah mereka pernah membicarakannya.

Namun, diskusi lebih sering terjadi ketika suami yang mengganti nama keluarganya:

  • 47% pasangan (27 dari 58 kasus) yang suaminya mengganti nama keluarga membahasnya terlebih dahulu.
  • Hanya 20% pasangan (132 dari 668 kasus) yang istrinya mengganti nama keluarga membahasnya sebelum menikah.

Tekanan Sosial terhadap Perempuan

Survei ini dirilis pada 21 Februari oleh tim hukum yang mendukung gugatan class action yang menyerukan sistem pilihan untuk penggunaan nama keluarga terpisah bagi pasangan menikah di Jepang.

Meskipun beberapa pihak berpendapat bahwa sistem saat ini tidak diskriminatif karena pasangan bisa memilih nama keluarga siapa yang digunakan, kenyataannya 95% pasangan mengambil nama keluarga suami.

Pengacara Motoki Taniguchi dari tim hukum menyoroti bahwa banyak perempuan menyerah menggunakan nama keluarga mereka tanpa diskusi karena tekanan sosial. Sementara itu, pengacara Tetsuya Miura menambahkan bahwa meskipun ada pasangan yang berdiskusi, fakta bahwa mayoritas perempuan tetap mengganti nama keluarga mereka menunjukkan adanya pengaruh norma sosial yang kuat.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kereta Shinkansen di Kyushu Hadir dengan Desain Super Mario Mulai Februari 2026

6 December 2025 - 14:10 WIB

Penggunaan Kartu My Number di Jepang Tembus 100 Juta, Kini Dipegang Hampir 80 Persen Penduduk

6 December 2025 - 14:10 WIB

Ujian Konversi SIM Asing di Jepang Jauh Lebih Sulit, Tingkat Kelulusan Anjlok Drastis

6 December 2025 - 12:10 WIB

Rekor Baru Kasus Serangan Beruang di Jepang pada 2025

6 December 2025 - 11:10 WIB

Mantap King! 5 Pemagang Indonesia di Shiga Jepang Selamatkan Perempuan Jatuh ke Sungai dapat Penghargaan dari Polisi

6 December 2025 - 11:10 WIB

Trending on News