Di Jepang, berjalan kaki bukan sekadar cara berpindah dari satu tempat ke tempat lain — tapi sudah menjadi bagian dari budaya sehari-hari.
Saat kamu berkunjung ke kota-kota seperti Tokyo, Kyoto, atau Osaka, kamu akan melihat banyak orang berjalan kaki, bahkan untuk jarak yang lumayan jauh.
Apa alasan di balik kebiasaan ini?
Yuk, kita bahas!
🚶♂️ 1. Infrastruktur yang Ramah Pejalan Kaki
Jepang punya tata kota yang sangat pejalan kaki-friendly:
-
Trotoar luas dan bersih
-
Zebra cross di mana-mana
-
Lampu lalu lintas khusus pejalan kaki
-
Banyak jalur pejalan kaki yang terhubung langsung ke stasiun, mall, atau perkantoran
Bahkan di kota kecil pun, jalan-jalan dipelihara dengan baik untuk memastikan kenyamanan berjalan kaki.
🚆 2. Sistem Transportasi Umum yang Terintegrasi
Karena kereta dan bus menjadi alat transportasi utama, orang Jepang sering perlu berjalan kaki ke:
-
Stasiun terdekat
-
Pemberhentian bus
-
Tempat kerja atau sekolah dari stasiun
Perjalanan harian orang Jepang hampir pasti menggabungkan transportasi umum + jalan kaki.
Bahkan, anak-anak SD pun terbiasa berjalan kaki ke sekolah tanpa diantar!
🍃 3. Gaya Hidup Sehat yang Tertanam Sejak Dini
Berjalan kaki juga bagian dari pola hidup sehat yang dihargai di Jepang.
Alih-alih mengandalkan kendaraan pribadi, berjalan dianggap penting untuk menjaga kebugaran — apalagi di tengah budaya kerja yang super sibuk.
Ditambah lagi, orang Jepang sangat menghargai hubungan dengan alam.
Berjalan di taman, di jalanan berbunga sakura, atau sekadar menghirup udara segar menjadi aktivitas santai yang disukai.
🏘️ 4. Kepadatan Kota dan Keterbatasan Parkir
Khususnya di kota besar:
-
Harga lahan parkir mahal sekali
-
Jalanan sering padat
-
Banyak lokasi lebih mudah diakses dengan jalan kaki daripada mobil
Ini membuat mobil pribadi terasa tidak praktis, sehingga orang lebih memilih naik transportasi umum dan berjalan.
🧠 5. Norma Sosial: Berjalan sebagai Bentuk Etika
Di Jepang, ada nilai “meiwaku” (迷惑) — artinya menghindari merepotkan orang lain.
Naik mobil sendiri di jalanan sempit atau membuat polusi udara dianggap bisa mengganggu orang lain.
Sebaliknya, berjalan kaki adalah pilihan yang lebih sopan dan ramah lingkungan.
Bagi banyak orang Jepang, berjalan kaki bukan kewajiban, tapi pilihan sadar:
Pilihan untuk hidup sehat, menghargai lingkungan, dan menghormati sesama.
Di balik langkah-langkah kecil di trotoar-trotoar Jepang, tersembunyi nilai-nilai budaya yang mendalam — tentang kerapihan, kesederhanaan, dan keharmonisan dengan dunia sekitar.










