Menu

Dark Mode
Bahasa Jepang di Dunia Medis: Kosakata Rumah Sakit dan Apotek yang Perlu Diketahui Beli SIM Card di Indonesia atau Sewa Wi-Fi di Jepang? Bandingkan Dulu! Gambar dan Video Seksual Buatan AI Menargetkan Anak dan Perempuan Kian Merebak di Jepang Mantan Putri Mako Melahirkan Anak Pertama di New York, Cucu Pertama Pangeran Mahkota Fumihito Jepang Catatkan Rekor Kunjungan Wisatawan Asing, Warga Lokal Justru Makin Jarang Bepergian China Akan Lanjutkan Impor Makanan Laut Jepang Setelah Sempat Dilarang Karena Air Limbah Fukushima

Teknologi

Mayoritas Perusahaan Besar Jepang Masih Enggan Gunakan AI dalam Rekrutmen Lulusan Baru

badge-check


					Mayoritas Perusahaan Besar Jepang Masih Enggan Gunakan AI dalam Rekrutmen Lulusan Baru Perbesar

Lebih dari separuh perusahaan besar di Jepang belum menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam proses rekrutmen lulusan baru, menurut survei terbaru Kyodo News. Hasil ini menunjukkan sikap hati-hati banyak perusahaan terhadap penggunaan AI untuk perekrutan, meskipun teknologi ini semakin umum digunakan di tempat kerja.

Dari 117 perusahaan lintas industri yang disurvei—termasuk Mitsubishi Heavy Industries Ltd. dan Nippon Telegraph and Telephone Corp.—sebanyak 64 perusahaan menyatakan tidak menggunakan AI dalam rekrutmen mereka. Sementara itu, 36 perusahaan melaporkan telah menggunakan AI dalam berbagai bentuk, dengan 19 di antaranya menyebut analisis formulir lamaran sebagai penggunaan yang paling umum.

Tujuh perusahaan menggunakan AI untuk menganalisis wawancara daring, sedangkan lainnya memanfaatkan teknologi tersebut dalam peran tambahan seperti mentranskripsi wawancara atau menjawab pertanyaan dari pelamar. Namun, tidak ada satu pun perusahaan yang mengatakan mereka menggunakan AI untuk menilai wawancara tatap muka.

Survei yang dilakukan antara pertengahan Maret hingga awal April ini juga mengungkapkan kekhawatiran perusahaan terhadap potensi bias dalam penilaian berbasis AI serta keraguan atas kemampuan teknologi tersebut untuk secara akurat mengevaluasi kemampuan mahasiswa.

Beberapa perusahaan menyatakan bahwa penggunaan AI yang dilatih dengan data perekrutan internal bisa “mengurangi keberagaman,” sementara yang lain menekankan pentingnya komunikasi langsung antara perekrut dan kandidat.

Di sisi lain, perusahaan yang aktif menggunakan AI berpendapat bahwa teknologi ini dapat meningkatkan keadilan dalam proses seleksi dengan mengurangi ketergantungan pada penilaian subjektif individu—pandangan yang sangat kontras dengan perusahaan yang justru khawatir AI akan membawa bias tersendiri.

Pemerintah Jepang sendiri telah menyatakan bahwa ketergantungan berlebihan terhadap AI untuk pengambilan keputusan penting seperti rekrutmen adalah hal yang “tidak pantas,” sebagaimana tercantum dalam pedoman yang dirilis bulan Maret lalu.

Dari 36 perusahaan yang menggunakan AI dalam proses seleksi mereka, 32 menyatakan bahwa mereka memperhatikan pedoman tersebut, menunjukkan pendekatan yang hati-hati dalam penggunaan teknologi ini untuk keputusan akhir. Sementara itu, 17 perusahaan tidak memberikan jawaban jelas mengenai penggunaan AI dalam perekrutan mereka.

Sc : mainichi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Gambar dan Video Seksual Buatan AI Menargetkan Anak dan Perempuan Kian Merebak di Jepang

31 May 2025 - 15:10 WIB

Mantan Putri Mako Melahirkan Anak Pertama di New York, Cucu Pertama Pangeran Mahkota Fumihito

31 May 2025 - 13:10 WIB

Jepang Catatkan Rekor Kunjungan Wisatawan Asing, Warga Lokal Justru Makin Jarang Bepergian

31 May 2025 - 12:10 WIB

China Akan Lanjutkan Impor Makanan Laut Jepang Setelah Sempat Dilarang Karena Air Limbah Fukushima

31 May 2025 - 11:10 WIB

Jepang Targetkan Ekspor Beras Besar-Besaran di Tengah Penurunan Konsumsi Domestik

31 May 2025 - 10:10 WIB

Trending on News