Duta Besar Rusia untuk Jepang, Nikolay Nozdrev, dikabarkan akan menghadiri upacara perdamaian tahunan di Nagasaki pada 9 Agustus mendatang, yang memperingati peristiwa pengeboman atom oleh Amerika Serikat pada tahun 1945. Ini akan menjadi kehadiran pertama Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina pada 2022, menurut laporan media lokal pada Kamis (27/6).
Langkah ini mengikuti perubahan pendekatan dari Pemerintah Kota Nagasaki, yang tahun ini memutuskan untuk mengundang seluruh negara dan wilayah yang memiliki misi diplomatik di Jepang, menyusul kontroversi tahun lalu saat kota itu tidak mengundang Israel karena konflik dengan militan Palestina.
Sebelumnya, selama tiga tahun berturut-turut, Nagasaki tidak mengundang perwakilan dari Rusia dan sekutunya, Belarus, sebagai bentuk protes atas invasi ke Ukraina.
Namun, Wali Kota Nagasaki Shiro Suzuki menyatakan bahwa keputusan untuk mengubah kebijakan itu didasarkan pada keinginan untuk kembali pada “tujuan fundamental” dari upacara tersebut, yaitu berduka atas para korban bom atom dan mendoakan perdamaian abadi. Ia menambahkan bahwa kota tersebut ingin melampaui batas negara dan perbedaan ideologi.
Tahun lalu, tidak ada duta besar dari Amerika Serikat maupun negara-negara anggota G7 yang hadir dalam upacara tersebut.
Sementara itu, Duta Besar Rusia tidak akan menghadiri upacara perdamaian di Hiroshima pada 6 Agustus, yang menandai 80 tahun pengeboman atom di kota tersebut. Pemerintah Kota Hiroshima sebelumnya menyatakan bahwa mereka akan berhenti mengirim undangan resmi kepada duta besar asing, dan hanya akan memberi pemberitahuan mengenai pelaksanaan upacara.
Sc : JT
