Menu

Dark Mode
‘Oishii’ Bukan Satu-satunya: Cara Lain Bilang Enak dalam Bahasa Jepang Tips Beli Tiket Shinkansen Lebih Murah Pengisi Suara Shion Hinamoto Umumkan Pensiun dari Dunia Seiyuu Game Kaiju No. 8 Rilis 31 Agustus, Hadirkan Karakter Baru dan Cerita Orisinal Anime Kingdom Musim ke-6 Tayang 4 Oktober, Ungkap Visual Utama dan Pemeran Baru Hujan Lebat di Kyushu Sebabkan Banjir dan Longsor, 2 Tewas dan Beberapa Hilang

Culture

Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang

badge-check


					Ojigi: Membungkuk yang Bukan Sekadar Salam Bagi Orang Jepang Perbesar

Di Jepang, membungkuk atau ojigi adalah gerakan sederhana yang memiliki makna dalam dan aturan tersendiri. Bagi orang luar, ojigi mungkin terlihat hanya seperti salam atau bentuk sopan santun, tetapi bagi masyarakat Jepang, ini adalah ekspresi rasa hormat, permintaan maaf, dan rasa terima kasih yang diatur oleh tata krama yang ketat.

Lebih dari Sekadar Gerakan Fisik

Ojigi tidak hanya soal menundukkan badan. Gerakan ini adalah bahasa tubuh yang menyampaikan niat hati. Dalam budaya Jepang, kata-kata saja tidak cukup untuk mengekspresikan perasaan yang tulus—bahasa tubuh seperti ojigi memperkuat pesan itu. Membungkuk dengan tulus dapat menunjukkan rasa hormat yang mendalam, permintaan maaf yang sungguh-sungguh, atau ucapan terima kasih yang hangat.

Jenis-jenis Ojigi

  1. Eshaku (会釈) – Membungkuk ringan sekitar 15 derajat. Digunakan untuk salam santai atau saat bertemu orang yang dikenal di situasi sehari-hari.

  2. Keirei (敬礼) – Membungkuk sekitar 30 derajat. Dipakai saat menyapa atasan, rekan bisnis, atau tamu penting.

  3. Saikeirei (最敬礼) – Membungkuk dalam sekitar 45 derajat atau lebih. Bentuk paling sopan, digunakan saat permintaan maaf besar atau dalam upacara resmi.

Aturan dalam Ojigi

  • Posisi tubuh: Punggung lurus, tangan berada di samping (untuk pria) atau di depan (untuk wanita).

  • Kontak mata: Tidak menatap langsung wajah lawan bicara, tetapi menunduk sesuai sudut membungkuk.

  • Durasi: Semakin penting atau serius konteksnya, semakin lama membungkuk.

Ojigi di Dunia Modern

Meski Jepang semakin modern, ojigi tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan di era digital, banyak perusahaan masih menggunakan ilustrasi orang membungkuk dalam email atau pesan otomatis sebagai bentuk kesopanan.

Filosofi di Baliknya

Bagi masyarakat Jepang, ojigi bukan sekadar formalitas, melainkan cerminan nilai budaya seperti rasa hormat (sonkei), kerendahan hati (kenkyo), dan keharmonisan (wa). Dalam satu gerakan, tersimpan pesan bahwa hubungan antar manusia harus dijaga dengan tulus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Satoyama: Harmoni Manusia dan Alam di Pedesaan Jepang

13 August 2025 - 09:01 WIB

Kiku no Gomon: Lambang Krisan yang Jadi Simbol Kekaisaran Jepang

9 August 2025 - 13:05 WIB

‘Shouji’ & ‘Fusuma’: Bukan Sekadar Pintu Geser, Tapi Filosofi Ruang

8 August 2025 - 18:45 WIB

Kakeibo: Catatan Keuangan Ibu Rumah Tangga Jepang yang Jadi Gaya Hidup Hemat

7 August 2025 - 20:00 WIB

🤝 Omoiyari: Rasa Empati Tanpa Perlu Diucapkan

6 August 2025 - 15:30 WIB

Trending on Culture