Menu

Dark Mode
Menteri Perdagangan Jepang Gagal Dapat Kepastian soal Pengecualian Tarif dari AS Mitos vs Fakta: Benarkah Liburan ke Jepang Selalu Mahal? Tato di Jepang: Dari Simbol Kejahatan Hingga Seni Modern Jepang Kekurangan Pekerja Full Timer Terburuk, Lebih dari 50% Perusahaan Kekurangan Karyawan Nerunerunerune: Permen Aneh yang Bisa Berubah Warna dan Rasa Seseorang Bunuh Diri di Kereta, Layanan Jalur Shinkansen di Tohoku Terganggu

Bahasa Jepang

Bahasa Jepang dalam Upacara Pernikahan Tradisional: Istilah dan Makna di Baliknya

badge-check


					Bahasa Jepang dalam Upacara Pernikahan Tradisional: Istilah dan Makna di Baliknya Perbesar

Pernikahan tradisional Jepang memiliki keunikan tersendiri, dengan serangkaian ritual dan simbolisme yang kaya makna. Upacara ini, terutama yang berakar dalam tradisi Shinto, melibatkan banyak istilah khusus yang mungkin asing bagi orang luar. Berikut adalah beberapa istilah penting dalam pernikahan tradisional Jepang beserta maknanya:

1. 結婚 (Kekkon) – Pernikahan

Istilah umum untuk pernikahan dalam bahasa Jepang. Pernikahan tradisional biasanya diadakan dalam suasana yang sakral dan penuh simbolisme.

2. 神前式 (Shinzenshiki) – Pernikahan di Kuil Shinto

Upacara pernikahan yang dilakukan di kuil Shinto dengan doa dan restu dari dewa-dewa Shinto. Biasanya, pasangan mengenakan pakaian tradisional seperti kimono dan hakama.

3. 白無垢 (Shiromuku) – Gaun Pengantin Putih

Gaun pengantin wanita berwarna putih yang melambangkan kemurnian dan kesediaan untuk menjadi bagian dari keluarga suami.

4. 色打掛 (Iro-uchikake) – Kimono Berwarna Cerah

Alternatif dari shiromuku, kimono ini lebih berwarna dan sering dihiasi motif bunga, burung bangau, atau simbol keberuntungan lainnya.

5. 紋付袴 (Montsuki Hakama) – Pakaian Pengantin Pria

Pengantin pria biasanya mengenakan montsuki (kimono formal dengan lambang keluarga) dan hakama (celana tradisional Jepang).

6. 三々九度 (San-san-ku-do) – Ritual Minum Sake

Ritual minum sake antara pengantin yang dilakukan dalam tiga tegukan sebanyak tiga kali, melambangkan penyatuan kedua keluarga dan keberkahan dalam kehidupan pernikahan.

7. 結納 (Yuinou) – Pertukaran Hadiah Pernikahan

Pertemuan antara keluarga kedua mempelai untuk bertukar hadiah simbolis yang menandakan kesepakatan pernikahan. Hadiah bisa berupa kain sutra, sake, atau barang simbolis lainnya.

8. 親族紹介 (Shinzoku Shoukai) – Perkenalan Keluarga

Sesi di mana keluarga kedua belah pihak saling memperkenalkan diri secara resmi sebelum upacara dimulai.

9. 誓詞奏上 (Seishi Soujou) – Pembacaan Sumpah Pernikahan

Pasangan membacakan sumpah pernikahan mereka di hadapan roh leluhur dan dewa-dewa Shinto.

10. 玉串奉奠 (Tamagushi Houten) – Persembahan kepada Dewa

Pasangan memberikan tamagushi (cabang pohon sakaki dengan pita shide) kepada dewa sebagai bentuk penghormatan dan doa untuk kebahagiaan pernikahan mereka.

11. 披露宴 (Hirouen) – Resepsi Pernikahan

Setelah upacara selesai, diadakan pesta resepsi yang biasanya melibatkan hidangan mewah, pidato keluarga, serta pertunjukan untuk menghibur tamu.

12. お色直し (Oironaoshi) – Pergantian Pakaian

Pengantin wanita sering berganti pakaian beberapa kali dalam resepsi, dari shiromuku ke iro-uchikake atau bahkan gaun Barat untuk menunjukkan perubahan statusnya.

13. 引き出物 (Hikidemono) – Hadiah untuk Tamu

Tamu pernikahan biasanya menerima hadiah khusus sebagai bentuk apresiasi dari pasangan pengantin, seperti piring porselen atau kue khas Jepang.

Upacara pernikahan tradisional Jepang penuh dengan makna simbolis yang mencerminkan harapan akan kebahagiaan, kesuburan, dan kesejahteraan bagi pasangan yang menikah. Dengan memahami istilah-istilah ini, kita dapat lebih menghargai keindahan budaya Jepang dalam pernikahan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Perbedaan antara ‘Dame’, ‘Ikenai’, dan ‘Yamete’: Cara Mengatakan ‘Jangan’ dalam Bahasa Jepang

11 March 2025 - 12:30 WIB

Kenapa Orang Jepang Sering Menggunakan ‘Chotto’ untuk Menolak Sesuatu?

10 March 2025 - 14:30 WIB

Kenapa Orang Jepang Sering Menggunakan ‘Nee’ dan ‘Yo’ dalam Kalimat?

7 March 2025 - 11:30 WIB

Kehalusan dalam Bahasa Jepang: Kapan Menggunakan ‘Kudasai’, ‘Onegai Shimasu’, dan ‘Choudai’

6 March 2025 - 14:30 WIB

Budaya ‘Uchi’ dan ‘Soto’: Batas Tak Kasat Mata dalam Hubungan Sosial di Jepang

6 March 2025 - 13:30 WIB

Trending on Bahasa Jepang