Serikat buruh terbesar di Jepang memutuskan pada Jumat untuk menuntut kenaikan gaji sebesar 5 persen atau lebih pada musim semi mendatang. Mereka juga menetapkan target lebih tinggi untuk perusahaan kecil dan menengah guna mengurangi kesenjangan gaji antara perusahaan besar dan kecil.
Target ini sejalan dengan negosiasi upah musim semi tahun ini, bertujuan untuk mempertahankan momentum pertumbuhan upah di tengah kenaikan harga yang didorong oleh meningkatnya biaya impor, menurut Konfederasi Serikat Buruh Jepang, atau Rengo.
Rengo menyatakan bahwa mereka ingin mewujudkan kenaikan gaji sebesar 6 persen atau lebih untuk perusahaan kecil, karena perusahaan-perusahaan tersebut cenderung memberikan kenaikan gaji yang lebih rendah akibat kesulitan dalam menaikkan harga untuk menutupi biaya tambahan.
“Kami akan meningkatkan upaya untuk memastikan bahwa perusahaan dapat dengan tepat meneruskan biaya tambahan mereka, sehingga kita bisa mencapai pertumbuhan upah yang berkelanjutan dan mengatasi kesenjangan upah,” kata Rengo dalam sebuah pernyataan.
Serikat buruh anggota Rengo berhasil mengamankan kenaikan gaji rata-rata sebesar 5,1 persen tahun ini, menandai pertama kalinya angka tersebut melampaui ambang 5 persen dalam 33 tahun, di mana manajemen dan buruh sepakat mengenai pentingnya kenaikan upah di tengah melonjaknya harga.
Sementara itu, rata-rata kenaikan gaji untuk perusahaan kecil pada 2024 berada di angka 4,45 persen. Negosiasi upah tahunan biasanya dimulai sekitar pertengahan Februari dan biasanya selesai di sebagian besar perusahaan besar pada pertengahan Maret. Hasil dari negosiasi ini biasanya mempengaruhi negosiasi di perusahaan kecil.