Bandara Kobe akan mulai mengoperasikan penerbangan internasional pada 18 April, menandai perubahan besar dari status sebelumnya yang hanya melayani penerbangan domestik. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian kota Kobe.
Rute internasional baru ini akan menghubungkan Kobe dengan lima kota di Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan, yaitu Seoul, Shanghai, Nanjing, Taipei, dan Taichung. Penerbangan ini awalnya akan beroperasi sebagai layanan charter, dengan total 40 perjalanan pulang-pergi setiap minggu. Semua rute akan tersedia setiap hari, kecuali rute ke Taipei yang akan melayani lima perjalanan pulang-pergi per minggu.
Terminal baru telah dibangun khusus untuk melayani penerbangan internasional ini. Meskipun secara teknis diklasifikasikan sebagai penerbangan charter yang diatur oleh agen perjalanan berdasarkan permintaan, tiket tetap dapat dibeli langsung melalui situs web maskapai, sehingga pengalaman terbangnya serupa dengan penerbangan reguler.
Internasionalisasi Bandara Kobe menjadi mungkin setelah adanya pelonggaran regulasi yang sebelumnya membatasi jalur penerbangan karena adanya kesepakatan berbagi rute dengan Bandara Internasional Kansai dan Bandara Itami Osaka.
Menurut Institut Penelitian Ekonomi Hyogo, penerbangan internasional ini diperkirakan akan menarik tambahan 300.000 wisatawan mancanegara ke Kobe setiap tahunnya, dan berpotensi memberikan dampak ekonomi sebesar 10,4 miliar yen (sekitar 72,79 juta dolar AS) untuk Prefektur Hyogo. Jika wisatawan memperpanjang masa tinggal mereka di prefektur ini hanya satu hari, dampak ekonominya dapat meningkat sebesar 8,2 miliar yen lagi.
Pelaku pariwisata di Hyogo pun menyambut baik langkah ini. Sementara tetangganya, Prefektur Osaka dan Kyoto, masing-masing menerima 14,09 juta dan 10,49 juta wisatawan asing pada tahun 2024, Hyogo tertinggal jauh dengan hanya 1,88 juta pengunjung. Akses langsung ke Kobe diharapkan dapat memperkecil kesenjangan tersebut.
Destinasi lokal seperti kawasan onsen Arima sangat berpotensi mendapatkan manfaat dari kemudahan akses baru ini. Dari Bandara Kobe, hanya dibutuhkan sekitar 30 menit perjalanan dengan mobil untuk mencapai Arima—jauh lebih singkat dibandingkan perjalanan dari Bandara Kansai.
Di distrik Pecinan Kobe, Nankinmachi, para pelaku usaha juga optimistis. Kawasan wisata populer ini belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi COVID-19, dengan jumlah pengunjung yang baru mencapai 80–90 persen dari tingkat sebelum pandemi.
“Penerbangan internasional bisa menjadi dorongan besar bagi perekonomian Kobe,” kata Shoichi Go, kepala asosiasi pemilik toko di Nankinmachi. “Kami berharap nantinya akan ada juga penerbangan langsung dari Eropa dan Amerika Utara.”
Wali Kota Kobe, Kizo Hisamoto, juga menekankan potensi yang lebih luas. “Ini bukan hanya soal pariwisata. Penerbangan internasional akan membuka pintu bagi peluang bisnis baru bagi kota ini,” ujarnya.
Sc : asahi