Menu

Dark Mode
Shogakukan Akan Luncurkan Layanan Pembaca Manga untuk Nintendo Switch di Jepang SoftBank Kembangkan Aplikasi SureTalk, Ubah Bahasa Isyarat Jadi Teks Cara Cerdas Mengatasi Jet Lag Saat Liburan ke Jepang: Tips Kesehatan dan Istirahat Jepang Dilanda Badai Salju Parah, Hokuriku Catat Rekor Tertinggi Fukuoka Akan Gunakan Tiket QR-Code untuk Subway pada 2028 Bahasa Jepang dalam Dunia Penerbangan: Istilah Khusus di Bandara dan Penerbangan

News

Bank of Japan Tahan Suku Bunga, Fokus pada Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Politik dan Pemilu AS

badge-check


					Bank of Japan Tahan Suku Bunga, Fokus pada Stabilitas di Tengah Ketidakpastian Politik dan Pemilu AS Perbesar

Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level sekitar 0,25 persen, sesuai ekspektasi, dalam pertemuan dua hari yang berakhir Kamis. Kebijakan ini hadir di tengah ketidakpastian politik Jepang setelah partai berkuasa kehilangan mayoritas dalam pemilihan umum baru-baru ini dan menjelang pemilihan presiden AS yang akan digelar pekan depan.

Dalam laporannya, BOJ menyatakan bahwa mereka akan terus memantau perkembangan ekonomi global, khususnya ekonomi AS, serta pergerakan di pasar keuangan dan modal. BOJ juga mengisyaratkan kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut jika ekonomi dan harga sesuai harapan mereka.

Untuk inflasi, BOJ memperkirakan tingkat inflasi inti (tidak termasuk makanan segar) akan mencapai 2,5 persen untuk tahun fiskal yang berakhir Maret mendatang, sesuai proyeksi sebelumnya. Namun, proyeksi inflasi tahun fiskal 2025 turun menjadi 1,9 persen dari 2,1 persen, di bawah target stabilitas harga BOJ sebesar 2 persen, dipengaruhi oleh penurunan biaya sumber daya alam.

Keputusan BOJ juga dipengaruhi oleh kekalahan politik yang dialami Perdana Menteri Shigeru Ishiba dan Partai Demokrat Liberal bersama sekutunya, Komeito. Situasi politik yang kompleks ini diyakini dapat membuat Ishiba enggan mendukung perubahan signifikan dalam kebijakan BOJ yang sebelumnya mengedepankan pelonggaran moneter agresif.

BOJ juga menunggu hasil pemilihan presiden AS pada 5 November. Apapun hasilnya, pemerintahan baru AS diperkirakan akan meningkatkan belanja publik, yang bisa menaikkan inflasi di sana dan memperlambat laju pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Jika ini terjadi, yen Jepang berpotensi melemah terhadap dolar AS, menambah tekanan biaya impor yang sudah membebani rumah tangga Jepang.

Para analis memperkirakan kenaikan suku bunga selanjutnya dapat terjadi pada Desember atau Januari.

Sc : japantoday

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jepang Dilanda Badai Salju Parah, Hokuriku Catat Rekor Tertinggi

10 February 2025 - 12:45 WIB

Honda dan Nissan Akhiri Pembicaraan Merger Minggu Depan

10 February 2025 - 10:10 WIB

Domino’s Pizza Tutup 172 Gerai di Jepang untuk Fokus pada Profitabilitas

8 February 2025 - 17:10 WIB

Pengusaha Bantu Bikin Layanan untuk Anak Sekolah Internasional di Jepang

8 February 2025 - 14:30 WIB

Rencana Aturan Baru Pemagang di Jepang, Agen Dibatasi Tak Boleh Pungut Biaya Lebih dari Batas

8 February 2025 - 13:10 WIB

Trending on News