Menu

Dark Mode
Makan Sendirian Bukan Masalah: Fenomena ‘Solo Dining’ di Jepang Bahasa Jepang Saat Belanja Online: Kosakata dan Frasa Umum di Marketplace Jepang Game Strategi “SD Gundam G Generation Eternal” Resmi Dirilis untuk iOS dan Android ANA dan Singapore Airlines Luncurkan Tiket Gabungan untuk Rute Jepang–Singapura Mulai September Bandara Kobe Siap Layani Penerbangan Internasional Mulai 18 April Bahasa Jepang Saat Wawancara Kerja: Frasa Formal dan Tips Ungkapan yang Sopan

Bahasa Jepang

Belajar Bahasa Jepang: Memahami Bahasa Formal dan Kasual

badge-check


					Belajar Bahasa Jepang: Memahami Bahasa Formal dan Kasual Perbesar

Bahasa Jepang memiliki struktur yang unik dan berbeda tergantung pada konteks sosial dan hubungan antara pembicara. Memahami perbedaan antara bahasa formal dan kasual sangat penting bagi siapa pun yang belajar bahasa Jepang, terutama jika Anda berencana untuk berinteraksi dengan berbagai kalangan masyarakat. Artikel ini akan membahas perbedaan utama antara bahasa Jepang formal dan kasual.

1. Definisi Bahasa Formal dan Kasual

  • Bahasa Formal (Keigo): Digunakan dalam situasi resmi atau ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, atasan, atau orang yang baru dikenal. Bahasa ini mencerminkan rasa hormat dan kesopanan.
  • Bahasa Kasual: Digunakan di antara teman, keluarga, atau orang yang memiliki hubungan dekat. Bahasa ini lebih santai dan tidak mengikuti aturan kesopanan yang ketat.

2. Struktur Kalimat

  • Bahasa Formal: Dalam bahasa formal, Anda sering menggunakan bentuk kata kerja yang lebih panjang dan sopan. Misalnya, kata kerja “suru” (melakukan) dalam bentuk formal menjadi “shimasu.” Kalimat formal juga sering kali diakhiri dengan “desu” atau “masu.”
  • Bahasa Kasual: Dalam bahasa kasual, bentuk kata kerja lebih pendek. Misalnya, “suru” tetap “suru,” dan Anda bisa mengakhiri kalimat dengan “da” daripada “desu.”

3. Penggunaan Kosakata

  • Bahasa Formal: Kosakata formal sering kali lebih kompleks dan menggunakan istilah yang lebih sopan. Misalnya, kata “aru” (ada) dalam bentuk formal menjadi “imasu” jika merujuk pada makhluk hidup.
  • Bahasa Kasual: Dalam bahasa kasual, kosakata yang digunakan lebih sederhana dan langsung.

4. Contoh Penerapan

  • Situasi Formal: Saat berbicara dengan atasan atau dalam acara resmi, Anda bisa mengatakan:
    • “Watashi wa shigoto o shimasu.” (Saya akan bekerja.)
  • Situasi Kasual: Dengan teman dekat, Anda bisa mengucapkan:
    • “Boku, shigoto suru.” (Aku kerja.)

5. Ekspresi dan Bahasa Tubuh

  • Bahasa Formal: Dalam situasi formal, bahasa tubuh dan ekspresi wajah juga lebih terjaga. Anda mungkin akan melihat sikap lebih tegak dan tatapan yang sopan.
  • Bahasa Kasual: Dalam situasi kasual, orang cenderung lebih santai, dan ekspresi wajah bisa lebih ekspresif dan bebas.

6. Kapan Menggunakan Bahasa Formal dan Kasual?

  • Bahasa Formal: Gunakan saat:
    • Berbicara dengan orang yang lebih tua atau atasan.
    • Dalam presentasi atau pertemuan resmi.
    • Saat bertemu dengan orang baru.
  • Bahasa Kasual: Gunakan saat:
    • Berbicara dengan teman dekat atau keluarga.
    • Dalam situasi santai seperti pertemuan di kafe atau acara sosial.

Memahami perbedaan antara bahasa Jepang formal dan kasual adalah kunci untuk berkomunikasi dengan baik di Jepang. Dengan mengenali kapan dan bagaimana menggunakan kedua bentuk bahasa ini, Anda dapat meningkatkan keterampilan bahasa Jepang Anda dan membangun hubungan yang lebih baik dengan orang-orang di sekitar Anda. Selamat belajar!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Bahasa Jepang Saat Belanja Online: Kosakata dan Frasa Umum di Marketplace Jepang

18 April 2025 - 18:30 WIB

Bahasa Jepang Saat Wawancara Kerja: Frasa Formal dan Tips Ungkapan yang Sopan

18 April 2025 - 11:30 WIB

Apakah Kamu Wota Sejati? Kenali 10 Istilah Gaul di Dunia Idol Jepang!

17 April 2025 - 16:45 WIB

‘Ii Na’ dan ‘Urayamashii’: Cara Mengungkapkan Iri Tanpa Kedengarannya Kasar

17 April 2025 - 14:15 WIB

‘Yappari’ vs ‘Yappa’: Perbedaan Kasual dan Formal dalam Ekspresi Keyakinan

16 April 2025 - 16:30 WIB

Trending on Bahasa Jepang