Menu

Dark Mode
Gundam Base Pertama di AS Resmi Dibuka di Chicago, Hadirkan Produk Eksklusif dan Patung Gundam Setinggi 6 Kaki Mau Sewa Kimono? Bahasa Jepang untuk Dunia Penyewaan Kimono: Biar Lancar Saat Dressing & Photoshoot Jepang Luncurkan Bus Malam dengan Kursi Rata ala “Kapsul Tidur”, Nyaman untuk Perjalanan 10 Jam Code Geass Umumkan Anime Baru, Kolaborasi dengan Gundam Wing, dan Deretan Proyek Besar untuk Ulang Tahun ke-20 Gundam Hathaway Tayang Versi Re-Cut di TV, Sekaligus Umumkan Update Film Kedua Jepang Kembangkan Layanan Ride-Share Berbasis AI

Culture

Budaya ‘Enryo’Orang Jepang : Sopan Tapi Menahan Diri, Berlebihan Gak Sih?

badge-check


					Budaya ‘Enryo’Orang Jepang : Sopan Tapi Menahan Diri, Berlebihan Gak Sih? Perbesar

Di Jepang, kesopanan bukan sekadar etika, tapi sudah menjadi cara hidup. Salah satu konsep yang mencerminkan hal ini adalah “enryo” (遠慮) — sikap menahan diri demi tidak merepotkan atau menyusahkan orang lain. Tapi, ketika sikap ini dilakukan berlebihan, muncul pertanyaan: apa tidak malah jadi penghalang dalam komunikasi?

Apa Itu Enryo?

Secara harfiah, enryo berarti “menahan diri” atau “sungkan”. Dalam praktiknya, orang Jepang cenderung menolak sesuatu pada tawaran pertama — meskipun sebenarnya mereka ingin menerimanya. Ini bukan karena tidak sopan, justru karena mereka ingin terlihat tidak egois dan tidak ingin menjadi beban.

Contoh sederhananya:

Enryo dalam Kehidupan Sehari-Hari

Konsep enryo bisa dilihat dalam banyak aspek kehidupan:

  • Di tempat kerja, karyawan junior sering merasa sungkan mengungkapkan pendapat, meski punya ide bagus.

  • Dalam pertemanan, orang sering tidak mengutarakan kebutuhan mereka secara langsung.

  • Di rumah sakit, pasien mungkin enggan meminta bantuan lebih karena takut menyusahkan perawat.

Sisi Positif dari Enryo

  • Menciptakan lingkungan sosial yang penuh pertimbangan, tidak ada yang terlalu menuntut atau mendominasi.

  • Menghindari konflik secara terbuka, yang dalam budaya Jepang dianggap tidak nyaman dan merusak keharmonisan (wa).

  • Menumbuhkan rasa tanggung jawab pribadi, karena setiap orang belajar menjaga keseimbangan dalam hubungan sosial.

Tapi… Bisa Jadi Penghalang Juga

Jika dilakukan secara berlebihan, enryo bisa:

  • Menghambat komunikasi jujur, karena orang jadi sulit mengungkapkan perasaan atau kebutuhan sebenarnya.

  • Menambah beban mental, karena terus-menerus menekan diri agar tidak merepotkan orang lain.

  • Menimbulkan salah paham, apalagi dalam hubungan antarbudaya dengan orang asing yang lebih terbuka.

Enryo vs. Kejujuran: Mana yang Lebih Penting?

Di dunia yang semakin global, banyak orang Jepang — terutama generasi muda — mulai mempertanyakan apakah budaya enryo masih relevan. Mereka mulai mendorong komunikasi yang lebih langsung dan terbuka, tanpa meninggalkan sopan santun.

Namun, enryo tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Jepang. Selama dilakukan dengan sadar dan tidak sampai menyiksa diri sendiri, enryo adalah bentuk empati sosial yang indah.


Enryo mengajarkan kita untuk berpikir dua kali sebelum bertindak — bukan hanya soal apa yang kita mau, tapi juga tentang bagaimana perasaan orang lain. Tapi seperti halnya budaya lainnya, kuncinya adalah keseimbangan. Sopan, iya. Tapi jangan sampai kehilangan suara sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Shuin: Koleksi Stempel Kuil yang Ada Seninya

6 December 2025 - 17:30 WIB

Budaya “Oseibo” & “Ochūgen”: Hadiah Musiman sebagai Bentuk Terima Kasih ala Jepang

4 December 2025 - 18:30 WIB

Tsumami Zaiku: Seni Merangkai Bunga Kain untuk Hiasan Rambut Jepang

1 December 2025 - 16:45 WIB

Senpāi–Kōhai: Hirarki Sosial Jepang dari Sekolah hingga Dunia Kerja

22 November 2025 - 14:30 WIB

Miai: Perjodohan Ala Jepang yang Tetap Eksis di Era Dating App

21 November 2025 - 13:43 WIB

Trending on Culture