Menu

Dark Mode
Cara Mengatur Budget Harian Traveling di Jepang Frasa Jepang Saat Salah Ucap atau Salah Bicara Tradisi Otoshidama: Amplop Uang Anak-Anak Saat Tahun Baru Jepang Musikal Code Geass: Lelouch of the Rebellion Kembali dengan Sekuel Baru Serangan Beruang di Jepang Timur Ancam Pariwisata Musim Gugur Manga ‘Ojisan wa Kawaii Mono ga Osuki’ Diadaptasi jadi Anime Tayang 2026

Teknologi

Canggih! Supermarket Jepang Menggunakan AI untuk Menilai Senyuman Karyawan

badge-check


					Canggih! Supermarket Jepang Menggunakan AI untuk Menilai Senyuman Karyawan Perbesar

Dalam beberapa tahun terakhir, tren AI telah mendominasi platform media sosial dan menjadi fenomena viral terbaru. Dari lulus ujian medis dan hukum hingga memberikan pidato, kecerdasan buatan telah berkembang sedemikian rupa sehingga kini dapat berinteraksi dengan pengguna dan menawarkan solusi untuk masalah mereka. Kini, dalam sebuah langkah yang belum pernah ada sebelumnya, sebuah jaringan supermarket Jepang telah mengadopsi sistem AI untuk menilai dan menstandarkan senyuman karyawannya, seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post (SCMP).

Sistem AI yang disebut “Mr Smile” ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi Jepang, InstaVR, dan diklaim mampu secara akurat menilai sikap pelayanan seorang asisten toko. Jaringan supermarket AEON mengumumkan bulan ini bahwa mereka telah menjadi perusahaan pertama di dunia yang mempromosikan sistem AI pengukur senyuman ini, yang digunakan di 240 tokonya di seluruh negara.

Menurut SCMP, perusahaan tersebut menyatakan bahwa dengan teknologi AI terbaru ini, mereka bertujuan untuk “menstandarkan senyuman anggota staf dan memuaskan pelanggan semaksimal mungkin.”

Sistem ini mengandalkan lebih dari 450 elemen, termasuk ekspresi wajah, volume suara, dan nada sapaan. Selain itu, sistem ini dirancang dengan elemen “permainan” yang mengundang staf untuk meningkatkan sikap mereka dengan menantang skor yang diperoleh.

AEON pertama kali menjalankan percobaan sistem ini di delapan toko dengan sekitar 3.400 karyawan. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap pelayanan meningkat hingga 1,6 kali lipat selama periode tiga bulan.

Namun, kebijakan ini telah memicu perdebatan tentang pelecehan di tempat kerja, terutama dari pelanggan. “Ketika pekerja di industri jasa dipaksa untuk tersenyum sesuai dengan ‘standar’, itu terlihat bagi saya seperti bentuk lain dari pelecehan pelanggan,” tulis seorang pengguna media sosial, menurut SCMP.

“Senyum seharusnya menjadi hal yang indah dan tulus, dan tidak diperlakukan seperti produk,” kata yang lainnya. “Setiap orang berbeda, dan mereka juga mengekspresikan kasih sayang dengan cara yang berbeda. Menggunakan mesin untuk ‘menstandarkan’ sikap orang terdengar dingin dan konyol,” tambah pengguna ketiga.

Sc : NDTV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Polisi Tokyo Manfaatkan AI dan Drone untuk Tangani Kasus Stalker dan Bencana

7 November 2025 - 17:10 WIB

Nintendo Catat Penjualan Switch 2 Tembus 10 Juta Unit dalam 4 Bulan

6 November 2025 - 14:10 WIB

Nintendo Naikkan Proyeksi Laba Tahun Ini Berkat Penjualan Kuat Switch 2

5 November 2025 - 11:10 WIB

Nintendo Menang Gugatan Melawan Streamer yang Bocorkan Game Sebelum Rilis

4 November 2025 - 17:10 WIB

Sharp dan Hon Hai Kembangkan Mobil Listrik “LDK+” yang Bisa Jadi Ruang Tamu, Rilis Dijadwalkan Tahun 2027

25 October 2025 - 10:10 WIB

Trending on Teknologi