Menu

Dark Mode
Frasa Umum dalam Bahasa Jepang yang Tidak Bisa Diterjemahkan ke Bahasa Indonesia Kogomi Tempura Goreng yang Renyah dan Lezat dari Shizuoka 100 Ninja Jelajahi Tokyo untuk Promosikan Budaya Iga dan Koka Beruang Terperangkap dan Dibunuh Setelah 2 Hari di Supermarket Jepang Ningyo-yaki: Kue Tradisional Jepang yang Terinspirasi dari Boneka di Tokyo Game Doraemon Dorayaki Shop Story Akan Rilis di PC pada 9 Desember

Teknologi

Canggih! Supermarket Jepang Menggunakan AI untuk Menilai Senyuman Karyawan

badge-check


					Canggih! Supermarket Jepang Menggunakan AI untuk Menilai Senyuman Karyawan Perbesar

Dalam beberapa tahun terakhir, tren AI telah mendominasi platform media sosial dan menjadi fenomena viral terbaru. Dari lulus ujian medis dan hukum hingga memberikan pidato, kecerdasan buatan telah berkembang sedemikian rupa sehingga kini dapat berinteraksi dengan pengguna dan menawarkan solusi untuk masalah mereka. Kini, dalam sebuah langkah yang belum pernah ada sebelumnya, sebuah jaringan supermarket Jepang telah mengadopsi sistem AI untuk menilai dan menstandarkan senyuman karyawannya, seperti yang dilaporkan oleh South China Morning Post (SCMP).

Sistem AI yang disebut “Mr Smile” ini dikembangkan oleh perusahaan teknologi Jepang, InstaVR, dan diklaim mampu secara akurat menilai sikap pelayanan seorang asisten toko. Jaringan supermarket AEON mengumumkan bulan ini bahwa mereka telah menjadi perusahaan pertama di dunia yang mempromosikan sistem AI pengukur senyuman ini, yang digunakan di 240 tokonya di seluruh negara.

Menurut SCMP, perusahaan tersebut menyatakan bahwa dengan teknologi AI terbaru ini, mereka bertujuan untuk “menstandarkan senyuman anggota staf dan memuaskan pelanggan semaksimal mungkin.”

Sistem ini mengandalkan lebih dari 450 elemen, termasuk ekspresi wajah, volume suara, dan nada sapaan. Selain itu, sistem ini dirancang dengan elemen “permainan” yang mengundang staf untuk meningkatkan sikap mereka dengan menantang skor yang diperoleh.

AEON pertama kali menjalankan percobaan sistem ini di delapan toko dengan sekitar 3.400 karyawan. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap pelayanan meningkat hingga 1,6 kali lipat selama periode tiga bulan.

Namun, kebijakan ini telah memicu perdebatan tentang pelecehan di tempat kerja, terutama dari pelanggan. “Ketika pekerja di industri jasa dipaksa untuk tersenyum sesuai dengan ‘standar’, itu terlihat bagi saya seperti bentuk lain dari pelecehan pelanggan,” tulis seorang pengguna media sosial, menurut SCMP.

“Senyum seharusnya menjadi hal yang indah dan tulus, dan tidak diperlakukan seperti produk,” kata yang lainnya. “Setiap orang berbeda, dan mereka juga mengekspresikan kasih sayang dengan cara yang berbeda. Menggunakan mesin untuk ‘menstandarkan’ sikap orang terdengar dingin dan konyol,” tambah pengguna ketiga.

Sc : NDTV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Jepang Gunakan AI untuk Lawan Situs Bajakan Anime dan Manga!

5 December 2024 - 12:30 WIB

Bocor! Data 100.000 Pelanggan dari 11 Situs E-Commerce Jepang Dicuri

4 December 2024 - 15:10 WIB

Kata-Kata Unik dalam Bahasa Jepang yang Hanya Muncul di Musim Tertentu!

28 November 2024 - 19:30 WIB

Cara Paham Konsep Kehalusan Bahasa Jepang: Kata-Kata yang Tunjukkan Kerendahan Hati!

28 November 2024 - 17:45 WIB

Perusahaan Pencari Kerja di Jepang Diduga Buat Ulasan Palsu Menggunakan AI

26 November 2024 - 13:30 WIB

Trending on Teknologi